Dinas Perkebunan Provinsi Riau sebagai stakeholder yang berperan dalam pengembangan komoditas perkebunan terus melakukan pembinaan dan pengembangan produk kepada petani lokal.
Hal itu dilakukan agar pengelolaan kopi yang selama ini secara tradisional dan hanya terbatas menghasilkan biji kopi bisa dikembangkan menjadi produk dalam bentuk kemasan (sachet) yang layak dikembangkan. Untuk memperkuat agro industri kopi ini, Disbun Riau terus memberikan bantuan dalam bentuk penguatan kelembagaan petani, maupun bantuan alat pengola kopi.
Terakhir, pada tahun 2013, Disbun Riau memberikan bantuan kepada poktan mandiri sebagai poktan berprestasi sebanyak 11 alat pengolah mesin kopi. Bantuan ini sengaja diberikan untuk memotivasi petani ini terus mengembangkan kualitas produk dan produktifitas kopinya. Dan pada tahun ini, Disbun Riau telah menganggarkan pengadaan alat/mesin produksi kopi ini kepada kelompok tani sepakat jaya, desa kedabu rapat kecamatan rangsang pesisir.
Untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan telah diserap oleh petani, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H Zulher MS, hari Sabtu (11/10/2014), sengaja turun langsung ke lapangan untuk berdialog langsung dengan petani dan juga melihat kondisi mesin bantuan tahun sebelumnya.
“Kita ingin sekali pengembangan kopi sampiyen ini hingga ke produk hilirnya dalam bentuk bubuk kopi sachet, jika produk telah berhasil dikembangkan tinggal upaya membangun jaringan promosi ke tingkat nasional hingga ke internasionalâ€ujar Zulher.
Zulher juga menyampaikan upaya pengembangan kopi sampiyen ini bukan saja hingga ke pengembangan produk, namun juga membantu petani dalam pemasaran produk nantinya. Hingga kini, di setiap pameran/expo maupun forum bisnis yang diikuti oleh Disbun riau turut membawa produk kopi sampiyen ini.
“Kunjungan kita ini juga merupakan langkah evaluasi dan pengembangan program pembinaan petani. apakah bantuan yang diberikan selama ini telah diserap oleh petani sesuai dengan harapan kita. Dan juga kita ingin melihat langsung apa kendala petani dalam pengembangan produk. Kendala petani tersebut akan kita bantu mencarikan solusinya.â€ujar Zulher. (syawal/rls)