BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat gerilya dalam agresi militer Belanda II, Jenderal Soedirman seringkali diburu pasukan Ratu Wihelmina.
Untuk mengecoh pasukan Belanda, para pengawal Jenderal Soedirman ternyata juga menggunakan stratgi double.
Strategi double ini adalah strategi membuat tiruan atau palsu, yang didandani layaknya panglima asli.
Dituliskan di buku karangan Anom Whani Wicaksana berjudul ‘Jenderal Soedirman’, kebetulan, dalam rombongan, ada seorang prajurit, Letnan Muda Angkatan Laut bernama Heru Keser. Penampilan dan postur tubuhnya mirip sang panglima TNI pertama itu.
Heru Keser kemudian didandani, diberikan mantel dan tutup kepala. Kemudian, dia disuruh melewati rute yang ditentukan.
Seperti di Wonosari. Belanda yang mendengar kabar panglima TNI berada di kota tersebut mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menangkapnya.
Padahal, yang mereka kejar hanya yang palsu, sedangkan yang asli melalui rute lain.
Meski bisa dikatakan dirinya menjalani misi bunuh diri, Heru Keser tak gentar. Dan ajaibnya, dia ternyata selamat dari kejaran pasukan besar Belanda.
Strategi double ini akhirnya terus digunakan para pengawal Jenderal Soedirman, hingga kembali ke Yogyakarta pada 10 Juli 1949. (bpc4)