BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau menanggapi soal maraknya isu yang berkembang tentang konspirasi corona. Rumor ini, bahkan sudah beredar sejak awal wabah ini melanda.
Ada banyak kelompok yang meyakini bahwa wabah ini tidak lain sebagai konspirasi. Corona dianggap bukan hal yang menakutkan seperti banyak diberitakan media. COVID-19 dianggap sengaja diciptakan untuk kepentingan kelompok elit dan kebutuhan teknologi. Berdarnya isu konspirasi corona sebenarnya juga didukung dengan hal-hal yang dianggap fakta.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dr Indra mengatakan belum lama ini ada tenaga kesehatan meninggal dunia akibat COVID-19. Dia adalah seroang dokter bernama Andhika Kusuma Putra, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Colombia Asia, Kota Medan, Sumatera Utara. “Beliau (dr Andhika) memang menangani pasien yang meninggal akibat COVID-19 (sebelumnya),” ujarnya.
Menurut Yovi, dr Andhika merupakan salah satu dokter paru terbaik, yang tidal lain adalah putra Riau asal Inhil. Dia meninggal dunia pada usia 36 tahun, masih sangat muda..
”Karena itu, saya ingin kembali mengkonfrontir apapun yang disampaikan orang terhadap masalah COVID-19 ini adalah hoax atau ini adalah konspirasi dan lain sebagainya. Saya tidak peduli lagi apa yang mereka sampaikan,” ujarnya.
Indra Yovi meminta agar kasus Andhika tidak dikaitkan dengan isu konspirasi corona, atau informasi yang tidak benar, dan disengaja disebarluaskan. Hal ini perpotensi membuat pemahaman masyarakat keliru dan membingungkan. ”Apapun yang mereka sampaikan termasuk apakah obat atau segala macam. Kita sudah punya jalurnya ada Kementerian Kesehatan,” kata Yovi. (bpc2)