BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perkembangan Kota Pekanbaru semakin tidak bisa dibendung lagi. Hal ini bisa dilihat dari ramainya gedung-gedung bertingkat menjulang di jantung Kota, yang memiliki visi menjadi
Metropolitan Madani.
Pengamat perkotaan, Mardianto Manan menyebutkan bila pembangunan gedung tidak ditata dengan benar. Maka bukan tidak mungkin Kota Bertuah menjadi hutan beton. “Kalau saya melihat saat ini memang Kota Pekanbaru menuju hutan beton,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Jumat (10/10/2014).
Dirinya mengakui kemajuan tersebut tak dapat dihindari. Namun sedari awal hal tersebut mesti ditata dengan baik. Diantaranya dari aspek lingkungan dan dampaknya kepada masyarakat.
“Sehingga dari estetika Pekanbaru sedap dipandang, karena arah pembangunan sudah ditata,” jelas dosen di Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau ini.
Belum lagi kota rencana pemerintah kota (Pemko) menjadikan Pekanbaru sebagai green city. Namun nyatanya Ruang Terbuka Hijau dinilai Mardianto masih sangat minim.
“Kita memang tidak dapat menghindari kemajuan, namun untuk menjadi kota yang layak huni mesti perhatikan aspek lingkungan. Karena menyangkut kehidupan orang banyak,” sebutnya. Sebab dengan bertambahnya bangunan beton yang menjulang tinggi, tentunya berdampak pada sumber air bersih dan limbah.
Selain itu Mardianto turut mempertanyakan komitmen para investor yang membangun gedung-gedung mewah di pusat kota. “Pengusaha seharusnya sedari awal patuh memperhatikan dampak lingkungan. Mesti memperhatikan
Amdal (Analisis Dampak Lingkungan)nya. Sebab mereka menumpang di Pekanbaru,” ujarnya.
Mardianto menyebutkan belum terlambat bagi Pekanbaru mengubah wajah kota menjadi asri dan layak huni. “Tentunya semua itu terletak pada izin yang dikeluarkan, karena tidak mungkin pembangunan berjalan tanpa adanya izin yang telah melalui kajian instansi terkait,” katanya. (riki)