BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU-Hairani, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Pekanbaru mengaku menjadi korban hipnotis di angkutan umum. Ia berkisah, kejadian berlangsung saat ia menaiki angkutan umum dari Pasar Kodim ke Sukajadi.
‪”Kejadian itu sangat cepat. Satu buah ponsel teman saya hilang,” katanya kepada bertuahpos.com, Rabu (08/10/2014).‬
‪Menurut pengakuannya, saat itu dia dan seorang temanya naik oplet dari menuju ke arah Panam. Sementara di dalam angkutan tersebut sudah ada tiga orang pria. “Supir, kernek dan satu orang lagi penumpang,” tambahnya.‬
‪Saat di dalam oplet, pria yang menjadi kernek terus mengajak mereka bercerita soal geng motor. Tiba-tida dia melihat cincin emas yang dikenakan teman Rani. “Simpanlah cincin emas tu, kata kerneknya. Tapi teman saya tak mau, terus dia nyuruh setengah maksa,” kata Rani.‬
‪Mereka baru sadar saat tiba di tujuan. Setelah turun dari angkutan tersebut. Temannya sibuk kehilangan hp. “Tapi opletnya sudah tak kelihatan,” tambahnya.‬
‪Kasus kejahatan menggunakan modus hipnotis atau memanfaatkan alam bawah sadar para korban ini sudah lama tidak bergeming, meski sebelumnya kasus ini sempat hangat diperincangkan media. Tindakan kriminal seperti ini dilakukan dengan modus mengalihkan perhatian korban. (melba)