BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Riau, dr. Indra Yovi mengatakan, penyebaran wabah corona di Riau diperkirakan masih akan mengalami peningkatan terhadap jumlah kasus. Berdasarkan analisis, apa yang terjadi di Riau saat ini bahkan belum mencapai setengahnya. Semua pihak apalagi pemerintah daerah harus bersiap dengan pergerakan kurva kasus yang akan terus menanjak ke atas.
“Apa yang terjadi, apa yang kita lihat saat ini—terhadap kasus positif corona—belum ada apa-apanya. Ini belum puncaknya, dan masih akan terus menanjak naik,” katanya, Kamis 23 April 2020.
Dia merincikan, jika memang pemerintah daerah berkomitmen terhadap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mekanisme seketat mungkin. Pandemi corona di Riau diperkirakan mencapai titik puncaknya pada akhir Juni nanti. Namun, hal ini masih berdasarkan hasil analisis sementara, di luar situasi terburuk. Bahkan, sangat mungkin puncak dari penyebaran COVID-19 di Riau akan terjadi pada akhir Agustus 2020.
“Bagi warga, kami mengilustrasikan bahwa saat ini kita berperang dengan musuh yang tidak nyata. Oleh sebab itu, kesulitan-kesulitan untuk menangani masyarakat yang tidak mengerti akan dihadapi aparat dan pemerintah. Sementara langkah nyata yang bisa kita lakukan untuk menekan penyebaran virus ini dengan membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah,” ungkap dr. Indra Yovi.
Meski demikian, dia menegaskan, bahwa petugas medis di Riau sangat memahami bahwa apa yang mereka kerjakan saat ini seperti berperang dengan musuh yang nyata. Karena secara keilmuan para tenaga medis paham betul bahaya coronavirus.
“Misalnya dalam beberapa kasus yang kami temukan pada pasien. Hasil ronsen memperlihatkan bahwa paru-parunya dalam kondisi baik-baik saja. Dalam waktu tiga jam kemudian, hasil ronsen telah menunjukkan hal lain, paru-parunya putih semua, lalu sesak nafas dan meninggal. Kondisi seperti itu bisa terjadi hanya dalam waktu beberapa jam kedepan,” sambungnya.
Dia berharap penerapan PSBB di beberapa daerah di Riau bisa berjalan efektif dalam menekan angka penyebaran kasus positif COVID-19. Sebab ukuran keberhasilan PSBB adalah melandasinya pergerakan kurva (kasus corona) lalu bergerak ke posisi turun. Sementara kalau pergerakan kurva justru menanjak naik, maka PSBB bisa dipastikan gagal. (bpc3)