BERTUAHPOS.COM – Proyek skala besar setara kota baru yang terencana, terpadu, dan modern, mulai dikembangkan di bumi Palestina. Hal ini terungkap dalam Cityscape Global 2014, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kota baru ini bertajuk Rawabi yang digarap Bayti dan perusahaan arsitek Ziayda. Tak tanggung-tanggung, untuk merealisasikan proyek terpadu dan terencana ini dibutuhkan dana senilai 1 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 11,9 triliun.
Menilik dari nilai proyek, Rawabi diklaim sebagai pengembangan proyek sektor swasta terbesar dalam sejarah Palestina yang dimulai pada Konferensi Investasi Palestina di Bethlehem pada 2008 silam.
Profesional yang terlibat di dalamnya pun bukan sembarang, melainkan bereputasi internasional. Sebut saja, Aecom sebagai perencana induk, Birzeit, Universitas An Najah, dan tim teknis dari Bayti sendiri selaku pengembang utama.
Megaproyek Rawabi ini mengintegrasikan 6.000 unit rumah, ruang ritel, fasilitas rekreasi, amphitheater untuk aktivitas konser, dua masjid besar, rumah sakit, bioskop dan gereja.
Perwakilan Bayti, Mutaz Khdeir, mengklaim, proyek ini merupakan proyek kota terencana pertama yang dikembangkan di Paletsina. Sebagian di antaranya telah berdiri kokoh sementara bagian lain masih dalam proses pembangunan. Sekitar 4.000 pekerja Palestina terlibat dalam pekerjaan konstruksi.
“Saya merasa penting karena saya percaya 100 persen bahwa jika kita tidak dapat mengatasi isu-isu politik seputar pengembangan Palestina dalam proyek ini, maka kita tidak akan pernah mengembangkan apa-apa,” ujar Khdeir.
Kata Rawabi sendiri bahasa Arab artinya “The Hills” dan kota ini terletak di Tepi Barat, sekitar sembilan kilometer di utara Ramallah. Slogan untuk sebutan Rawabi adalah “sebuah tempat untuk tinggal, bekerja dan tumbuh”.
Pembangunan ini didanai oleh LDR Qatar dan multijutawan Palestina Bashar al-Masri, yang telah bekerja pada proyek-proyek serupa di Maroko, Mesir dan Yordania.
“Bashar merasa sudah saatnya melakukan sesuatu bagi masyarakat negara asalnya. Para pengembang telah terlibat dalam proyek-proyek di seluruh dunia dan berpikir sudah waktunya untuk mengembangkan Palestina,” imbuh Khdeir.
Dia menuturkan, otoritas Palestina bertanggung jawab atas penyediaan infrastruktur sebagai stimulus pertumbuha ekonomi. Sementara Bayti merancang dan membangun kota. Dibentuknya kota baru Rawabi, untuk menciptakan 3.000 hingga 5.000 pekerjaan baru di sektor teknologi informasi, kesehatan, dan pendidikan.(kompas)