BERTUAHPOS.COM, RENGAT – FFA bocah delapan tahun terpaksa dipindahkan oleh orang tuanya, dengan dalil keselamatannya sendiri agar tidak mendapat kejadian yang sama.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas III SD Negri 001 Pematang, Kecamatan Batang Pranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, terlibat pertikaian dengan teman sekelasnya hingga akhirnya ia dilempar oleh temannya dengan menggunakan sebuah batu bata. Demikian diungkapkan Gus (36) orang tua FFA.
“Anak saya dilempar menggunakan batu bata oleh temannya, (RL) hingga luka pada leher belakang,” tutur Gus kepada Bertuahpos.com, Kamis (27/2).
Kepada bertuahpos.com, Gus menyampaikan kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wib, Jum’at (21/2) lalu.
Murid yang tengah asyik belajar menggambar, tiba-tiba saja ada pertikaian antara FFA dan RL.
“Yang saya sayangkan insiden itu tepat pada jam belajar berlangsung,” tuturnya.
Yang membuat hatinya kembali miris atas insiden tersebut tidak ada satupun dari pihak sekolah yang mencoba memberitahukan perihal yang menimpa anak pertamanya tersebut.
“Jangankan untuk dibawa berobat, pihak sekolahpun tidak memberitahukan insiden itu kepada saya,” tuturnya.
Peristiwa ini cerita Gus baru diketahuinya ketika hendak menjemput anaknya. Ditengah jalan berpapasan dengan anaknya menumpang pulang kepada salah seorang orangtua siswa lainnya. Disitu terungkaplah apa yang dialami anaknya disekolah.
Diperjalanan FFA yang masih menahan sakit akibat dilempar menggunakan batu bata pada bagian leher belakangnya itu pun tak kuasa langsung menangis ketika bertemu dengan ayahnya.
Meski keesokan harinya dilakukan mediasi terhadap kedua orang tua korban, namun tetap saja Gus, tidak mengurungkan niatnya untuk memindahkan anaknya kesekolah lain yang lebih layak menurut nya.
“Pihak sekolah lalai dan tak bertanggungjawab dengan kejadian tersebut,” tuturnya.
Bahkan menurut penuturan dari Gus insiden tersebut bukan lah kali pertama terjadi disekolah tersebut. “Dulu bahkan ada wali murid yang naik pitam datang kesekolah itu dengan membawa parang. Dugaan sih masih sama kelalain guru mengajar disekolah,” katanya.
Masih disekolah yang sama lagi-lagi insiden persekusi dengan cara pengeroyokan juga terjadi. Kejadian itu Sabtu (22/2) masih tengah proses pelajaran berlangganan yang menimpa MI bocah yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu terpaksa pulang kerumahnya dengan luka lebam pada bagian punggung.
“Penuturan anak saya ia, dikeroyok oleh empat teman sekelasnya,” tutur King wali murid (MI)
Sebenarnya ia tidak mempersoalkan jika ada terjadi pertikaian antar sesama murid disekolah anaknya itu, namun ia hanya meminta guru sedikit peka dalam mendidik murid-murid disekolahkan tersebut.
“Saya pernah datang kesekolah itu. Tapi guru hanya mengatakan. ‘anak bapak yang salah’ tutur king menirukan kata guru disekolah itu.
Terpisah, Hermiati Kepala Sekolah SDN 001 Pematang enggan berkomentar banyak perihal tersebut. “Masalah sudah selesai, saya sedang rapat,” singkatnya saat dihubungi
Terpisah Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Inhu, Herlina Wahyuningsih justru belum mengetahui perihal adanya persekusi disekolah tersebut. “Belum tahun mengenai informasi itu, nanti kita akan cross cek dilapangan,” singkatnya. (Bpc18)