BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seekor anak gajah yang pernah terjerat parah kakinya, akhirnya mati di Pusat Latihan Gajah, Jumat 14 Februari 2020.
Suharyono selaku Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menjelaskan anak gajah ini mati karena mengalami penurunan kesehatan beberapa bulan mendapat perawatan.
“Memasuki pertengahan bulan Februari, kondisi Puan mengalami penurunan minum susu, dan puncaknya pada
tanggal 13 Februari 2020,” jelas Suharyono, Sabtu 15 Februari 2020.
Suharyono mengklaim, Tim medis BBKSDA Riau telah melakukan pengobatan untuk
mengembalikan kondisi Gajah yang diberi nama Puan tersebut. Salah satunya dengan pemberian cairan infus serta vitamin untuk suporting kondisi
tubuhnya.
“Jumat 14 Februari 2020 kondisi Gajah Puan mengalami penurunan menjadi lemah dan tidak mau
minum susu. Pada pagi harinya Gajah Puan telah mati,” tutur Suharyono.
“Penyebab kematian diduga karena gangguan pencernaan
sehingga penyerapan nutrisi terganggu,” pungkas Suharyono.
Seperti yang diketahui, anak gajah berusia 3 bulan ini diselamatkan pada tanggal 16 Desember 2019 lalu di HTI PT. Rimba Peranap Indah (RPI), Desa
Pandan Wangi, Peranap, Kabupaten Inhu.
Saat ditemukan, anak gajah telah
ditinggalkan kelompoknya dan terluka cukup dalam sehingga membutuhkan perawatan medis intensif di Pusat
Latihan Gajah Riau di Minas. (bpc9)