BERTUAHPOS.COM – Sejumlah daerah di Riau sudah dilanda bencana banjir sejak awal masuk musim hujan lalu. Ada ribuan rumah terendam, terutama di wilayah Kampar, Rohul, dan Kuansing.
Bencana banjir dan tanah longsor merupakan bencana kehendak alam dan di luar kemampuan manusia. Namun manusita dengan pengetahuannya tetap bisa memperkirakan kondisi tersebut.
Oleh karena itulah mengapa ada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mereka punya tuga untuk mendetaksi dan memperkirakan kondisi cuaca, sehingga hingga memperhitungkan dampak yang akan terjadi.
Meski demikian, menurut Direktur Peralatan pada Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gustian, masyarakat di Riau perlu dididik sejak dini mengenai sadar bencana dan bisa dimulai dari lingkungan keluarga.
“Pengetahun terhadap bencana di lingkungan keluarga itu sangat penting. Terutama keluarga harus paham dengan potensi bencana yang ada di sekitarnya. Inilah sebenarnya konsep sederhana Keluarga Sadar Bencana (KSB),” kata Gustian saat berbincang dengan bertuahpos.com, awal pekan lalu.
Dia menjelaskan, setelah lingkungan keluarga sadar, barulah pemahaman ini ditularkan kepada tetangga, dan lingkungan lain yang lebih luas. Setelah semuanya mengerti, bencana alam yang biasa terjadi di lingkungan tempat kita tinggal, akan mudah untuk diatasi.
Gustian melanjutkan, setelah itu akan timbul kesadaran untuk menghindarinya dengan banyak cara, seperti: menjaga kebersihan lingkungan, tidak buang sampah sembarangan, menjaga selokan tetap bersih, hingga memastikan air tetap bisa mengalir di gorong-gorong sekitar lingkungan tempat tinggal.
“Setelah itu, kita akan berbudaya. Artinya hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan. Tanpa harus dikomandoi, maka setiap individu di lingkungan itu akan terbiasa. Selanjutnya, budaya itu akan melahirkan sikap berdaya (tangguh) untuk mengatasi bencana,” sambungnya. (bpc3)