BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penduduk Pekanbaru yang heterogen tidak hanya mampu mengimpun banyak suku dan budaya, selain suku dan budaya aslinya yaitu budaya dan suku Melayu.
Keberagaman ini juga terlihat dari banyak jumlah agama di Pekanbaru. Setiap umat yang memeluk agama masing-masing, walau berbeda kepercayaan mampu menjali kehidupan secara berdampingan.
Hal ini pula yang membuat Kota Pekanbaru Unik. Perasaan hari besar keagamaan masing-masing dilaksanakan dengan bebas tanpa ada bentuk intimidasi dari agama lain, atau kelompok lain.
Di Pekanbaru bahkan ada kampung Tiong Hoa, yang terletak di Jalan Karet. Pada saat menjelang perayaan Imlek, kawasan ini mendadak meriah dengan hiasan lampion merah menghiasi setiap rumah dan ruko.
Pemerintah Provindi dan Kota Pekanbaru hampir tidak pernah absen untuk mengisi acara di sini. Selai itu kawasan ini acap kali dijadikan sebagai lokasi objek wisata budaya, oleh masyarakat yang memeluk agama lain.
Di Pekanbaru, Agama Islam merupakan salah satu agama yang dominan dianut oleh masyarakat. sementara pemeluk agama Kristen, Buddha, Katolik, Khonghucu dan Hindu juga terdapat di kota ini.
Departemen Agama RI, (1996): Pembangunan sektor agama memasuki proses tinggal landas, mengulas bahwa sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun 1994, ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional yang ke-17.
Selain itu pada perayaan natal dan tahun baru di Pekanbaru juga sangat meriah. Meski kental dengan kemelayuan dan keislaman, tolerasin beragam di kota ini sangat tinggi.
Bahkan, antara mejid dan gereja, di beberapa lokasi letaknya berdampingan. Inilah salah satu simbol kebhinekaan. (bpc3)