BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Salah satu ancaman yang mengerikan dari kabut asap adalah musnahnya keragaman genetik di Riau. Apalagi paparan polusi udara ini berlangsung puluhan tahun lamanya.
Pengamat lingkungan, Elviriadi, Selasa (16/09/2024) memaparkan, menurut kajian ekonomi lingkungan (valuasi lingkungan), efek dari kebakaran hutan akan memusnahkan keragaman genetik. Atau dengan kata lain, hilangnya biologi konservasi alam. Yang meliputi vegetasi-vegetasi langka.
“Meskipun semak belukar itu satu meter, ada vegetasi langka di dalam itu,” kata Elviriadi. Jenis tumbuhan tersebut memiliki kandungan manfaat yang luar biasa seperti kandungan obat.
Termasuk juga tumbuhan ekonomis lain, misalnya rotan, kayu, tumbuhan daun pandan untuk bahan baku tikar, dan lain-lain. Yang paling penting akibat terjadinya kebakaran hutan, akan memutuskan rantai makanan.‬
‪”Coba lah lihat kehebatan keanekagaraman hayati kita di Riau ini, yang selama ini habis dibakar saja. Padahal bisa menjadi inspirasi untuk penciptaan teknologi baru,” tambahnya.‬
‪Ia pun berbagi cerita soal kekayaan hayati Riau. Salah satunya hasil penelitian dari Jepang tentang cicak hutan, di Pulau Meranti, Kabupaten Selat Panjang. Hewan langka itu ternyata menjadi inspirasi irodinamis dari struktur tubuh hewan itu untuk menciptakan tipe pesawat baru.‬
Namun dengan terbakarnya satwa-satwa dan tumbuhan di hutan itu, Riau kehilangan potensi ekonomi yang besar. Padahal jika benar-benar terkelola dengan baik, potensi alam Riau bisa menjadi ladang Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) Riau. Jika ditindaklanjuti dengan riset ilmiah mampu memberi pemasukan triliunan rupiah.‬
‪Selajutnya dari efek kesehatan, tambah Elvi, masyarakat Riau setiap hari akan menghirup racun. Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan dapat menyebabkan munculnya kanker paru-paru atau percepatan kematian bagi yang menghirupnya. (melba)