BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hari ini, Jumat 9 Agustus 2019, Provinsi Riau merayakan hari jadi yang ke-62 tahun. Meski umur Riau dalam bentuk provinsi masih muda, namun peradaban di Riau telah dimulai, bahkan sejak 2000 tahun yang lalu.
Salah satu bukti peradaban di Riau adalah Kerajaan Kandis. Diyakini Kandis adalah kerajaan tertua di Sumatera, yang berdiri pada tahun 1 Sebelum Masehi (SM).
Kerajaan Kandis diyakin berdiri di Koto Alang, yang saat ini masuk dalam wilayah Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Lambang kerajaan ini adalah bunga Raya (Hisbiscus rosa-sinensis) berwarna merah dan putih.
Pendiri kerajaan Kandis adalah seorang yang disebutkan bernama Mahadiraja Diraja.
Setelah Mahadiraja wafat, pemerintahan beralih ke puteranya, Darmaswara yang bergelar Mangkuto Mahadiraja Diraja. Darmaswara lebih dikenal juga dengan nama Datuk Rajo Tunggal.
Ekonomi Kerajaan Kandis adalah hasil hutan, seperti damar, rotan, sarang burung layang-layang, serta hasil bumi seperti emas dan perak.
Hasil alam Kerajaan Kandis kemudian diperdagangkan ke Semenanjung oleh Menteri Perdagangan, Datuk Bendaro Hitam. Hasil alam ini dibawa dengan kapal kayu atau ojung.
Seiring berjalannya waktu, air laut semakin surut, sehingga daerah Kuantan semakin banyak yang timbul. Akhirnya, berdiri beberapa kerajaan baru, seperti Kerajaan Koto Alang di Botung (saat ini masuk wilayah Desa Sangau, Kecamatan Kuantan Mudik, Kuansing), Kerajan Puti Pinang Masak di Pantai (saat ini masuk wilayah Desa Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik). Selain itu, jauh ke daerah hilir juga berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi, dan Kerajaan Imbang Jaya di Koto Baru (Singingi Hilir).
Kemunculan beberapa kerajaan ini memicu terjadinya perang. Namun, Kerajaan Kandis mampu bertahan. Kerajaan Kandis baru benar-benar runtuh setelah diserang Kerajaan Sintong dari Cina.
Sejarawan Riau, Suwardi MS dalam suatu wawancara dengan bertuahpos.com mengatakan ada peninggalan Kerajaan Kandis yang berhasil ditemukan. Peninggalan tersebut berbentuk Lancang atau kapal layar. (bpc2)