BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau mengakui hingga 2023, masih banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM belum terdata, atau belum masuk dalam data base UMKM Provinsi di bawah Disperindagkop UKM Provinsi Riau.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Disperindagkop Riau Romi Pasrah mengatakan, upaya pendataan jumlah UMKM di Provinsi Riau ini sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu, melalui aplikasi mata UMKM sebagai database pelaku usaha di Riau.
Tercatat hingga 2023, ada sekitar 277.000 UMKM di Riau yang telah masuk dalam database tersebut. Dari jumlah itu, dia mengakui masih banyak UMKM yang belum mendaftarkan diri sehingga belum tercatat di database.
“Langkah ini adalah bagian dari upaya untuk mencatat UMKM sehingga terdata secara digital. Tujuannya tentu sebagai dasar dalam mengambil kebijakan terhadap UMKM,” katanya.
Atas dasar itu, kata dia, Pemprov Riau mendorong kepada pelaku UMKM untuk mendaftarkan diri melalui aplikasi tersebut. Proses pendaftaran juga bisa dilakukan via online hanya dengan memasukkan data UMKM ke sistem aplikasi.
Bahkan, kata Romo, pelaku UMKM juga dapat mendatangi kantor desa dan kelurahan setempat minta bantuan untuk mendaftarkan diri.
Dia menambahkan, pemerintah akan memprioritaskan kucuran bantuan modal, pelatihan dan pembinaan kepada UMKM yang sudah terdaftar.
Tercatat dalam kurun waktu 2022 hingga 2023 sudah digelontorkan sebesar Rp44 miliar bantuan untuk UMKM. “Kita harap pelaku usaha dapat program pemerintah, dan mereka harus masuk data base Pemprov,” katanya.***