BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Riau, Taufik Arahkman menyebutkan mata rantai pemakai narkoba harus diputuskan.
Cara itu, kata Taufik, adalah satu-satunya cara agar Riau bebas narkoba.
“Mata rantai pemakai ini yang harus kita putuskan. Karena, kalau sudah tidak ada pemakai, maka tidak akan ada lagi penyelundupan narkoba ini ke Riau,” terang Taufik kepada bertuahpos.com.
Pihak dunia hiburan, kata Taufik, juga harus mengambil bagian dalam pencegahan peredaran narkoba di Riau. Pihak dunia hiburan ini harus menolak pengunjung yang dicurigai membawa atau memakai narkoba.
“Dunia hiburan di Riau ini juga mempunyai tanggung jawab di situ, untuk mencegah peredaran narkoba di Riau ini. Kami dari DPRD Riau juga telah berulangkali mewanti-wanti mereka tentang masalah narkoba ini,” lanjut Taufik.
Di lain sisi, lanjut Taufik, kondisi geografis Riau juga tidak diuntungkan dalam hal penyelundupan narkoba. Posisi Riau yang berhadapan langsung dengan beberapa negara tetangga dan jalur perdagangan internasional, membuat Riau menjadi sasaran empuk bagi penyelundupan dan peredaran narkoba.
Baca: Kejahatan Narkoba Kian Menggila, Pola Bisnisnya Diperbaharui
“Karena itu, kita harus memutuskan mata rantai pengguna narkoba ini,” tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BNN Riau mengungkap ada 5 ton sabu yang hasil penangkapan di tahun 2017. 5 ton sabu tersebut ditaksir mempunyai nilai Rp4 triliun, hampir setengah dari APBD Riau 2017 yang berjumlah Rp10,45 triliun. (bpc2)