BERTUAHPOS.COM — Penyebab utama dari krisis iklim global saat ini tak lain karena emisi rumah kaca yang dihasilkan penduduk Bumi.
Meningkatnya jumlah penduduk juga menjadi penyebab meningkatkan kebutuhan dari berbagai sektor, seperti; kebutuhan akan energi, deforestasi, permintaan hewan intensif, penggunaan pupuk kimia yang merusak ozon, boros listrik, hingga masalah sampah yang tidak didaur ulang.
Ini lah alasan mengapa fungsi hutan harus dikembalikan. Menurut Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr Dolly Priatna, mengembalikan fungsi hutan akan berkontribusi terhadap pengaturan tata air dan iklim mikro ekosistem hutan.
Selain itu, fungsi hutan yang kembali dapat mengurangi risiko kerusakan lingkungan, seperti; erosi, tanah longsor, pencemaran sumber air, turunnya permukaan tanah, kebakaran lahan hingga polusi udara.
“Selain itu, pemulihan fungsi hutan dapat berkontribusi positif terhadap kualitas lingkungan, mulai dari kualitas air, udara, pohon, tanah, hingga habitat dan populasi satwa liar,” katanya.
Hutan memiliki peran dan fungsinya sendiri, dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam siklus Bumi, dan ekosistem alam secara alamiah. “Dulu, kita cukup berteduh dibawah pohon rindang untuk melepas penat. Sekarang, tak cukup dengan hanya berteduh,” tambahnya.
Perubahan demi perubahan itu sebenarnya sangat dirasakan. Tapi hanya sedikit orang yang sadar betapa buruknya dampak akibat hutan yang rusak. Kendati demikian, upaya global dan keterlibatan banyak pihak untuk memulihkan fungsi hutan perlu diapresiasi.
Adapun hutan yang berfungsi dengan baik, merupakan sumber utama penghasil oksigen bersih yang sehat, menjaga keseimbagan iklim global, menjaga kesuburan tanah, keseimbangan air permukaan dan air tanah, mencegah banjir dan tanah longsor, hingga sumber keanekaragaman hayati.
Selain itu, hutan juga menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, menjadi sumber antibiotik alami, dan yang paling penting, kembalinya fungsi hutan dapat menjaga kesehatan mental manusia, agar tetap waras.***