BERTUAHPOS.COM – Seiring waktu, di sekitar kita semakin banyak ditemukan orang narsis. Orang yang memiliki sifat narsistik ini tidak hanya yang gemar memotret diri sendiri lalu mengunggahnya di media sosial, tapi juga gemar membanggakan dirinya sendiri pada orang lain.
Jennifer Golbeck, Profesor, University of Maryland, Amerika Serikat, mengungkapkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, orang-orang bersifat narsis tidak jarang dibenci oleh orang-orang yang mengenalnya. Sebab, orang-orang ini sering menjelek-jelekkan orang lain untuk menjaga opini yang tinggi terhadap dirinya sendiri.
Namun demikian, sebuah penelitian baru menunjukkan dua tipe sifat narsis dan bagaimana kebencian orang di sekitarnya terhadap mereka.
Tipe narsistik pertama adalah narsis yang suka bicara berlebihan mengenai diri sendiri. Orang yang memiliki sifat narsis tipe ini biasanya yakin bahwa mereka superior dan lebih baik dari orang lain.
“Orang-orang narsis tipe ini biasanya bersifat ekstrovert, mempesona, tapi juga menyebalkan. Mereka awalnya bersikap penuh percaya diri dan mengesankan, namun kurang memiliki rasa menghargai orang lain yang menyebabkan kebencian orang lain,” ujar Golbeck.
Adapun tipe sifat narsis kedua adalah narsis yang mudah terancam. Mereka yang memiliki sifat narsis tipe ini memiliki rasa tinggi hati dan cenderung defensif. Tipe ini lebih suka mengasingkan diri dari lingkungannya, arogan, dan memiliki sikap bermusuhan.
Untuk meneliti, para ahli mengamati kelompok pelajar yang saling mengenal satu sama lain. Para pelajar menominasikan orang yang disukai dan tidak disukai di kelompoknya itu. Mereka bisa mendaftarkan sebanyak mungkin atau sesedikit mungkin orang di setiap kategori sesuai keinginan mereka.
Hasilnya, kedua tipe narsis tersebut di atas masuk dalam kategori sangat tidak disukai, namun para pelajar yang narsis juga banyak membenci teman sebayanya.
Namun demikian, ada perbedaan antara dua tipe narsis tersebut. Pelajar yang termasuk tipe narsis, gemar membesar-besarkan diri dan masuk dalam kategori yang dibenci. Sementara itu, tipe narsis yang mudah terancam pun dibenci, namun tak sebanyak siswa yang suka membesar-besarkan dirinya.
“Meskipun kedua tipe sifat narsis tidak dapat menyesuaikan diri ke lingkungan sosialnya, tipe narsis yang suka membesar-besarkan diri lebih banyak dibenci. Kami menyarankan agar para orang narsis dapat menyatu dengan kelompok sosialnya,” papar Golbeck.(KOMPAS)