BERTUAHPOS.COM,SURABAYA –Â Pelaku industri otomotif memperkirakan akan ada kontraksi dalam penjualan mobil jika pemerintah merealisasikan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) atau dengan kata lain terjadi kenaikan harga BBM.
PT Honda Prospect Motor (HPM) yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda di Indonesia, memperkirakan akan ada penurunan penjualan antara 5%-20% jika kenaikan harga BBM terjadi.
“Dari pengalaman peristiwa kenaikan BBM dalam beberapa tahun terakhir memang ada penurunan penjualan dalam satu sampai enam bulan. Kami perkirakan jika tahun ini atau tahun depan pemerintah jadi menaikkan harga BBM maka kemungkinan penurunan juga akan terjadi,” ujar Marketing and After Sales Director HPM, Jonfis Fandy ditemui di sela Pameran Otomotif Surabaya (POS) 2014 di Grand City Surabaya, Rabu (29/10/2014).
Senada dengan Honda, ATPM asal Jepang lainnya, Toyota juga memperkirakan akan ada penurunan penjualan selama 3-6 bulan. Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, mengatakan setelah 6 bulan diperkirakan pasar akan kembali normal.
“Memang kami prediksikan bakal ada penurunan penjualan namun hanya dalam jangka pendek. Tetapi di sisi lain kami sangat setuju dengan kebijakan itu karena jika subsidi BBM dikurangi maka dana pemerintah bisa dialihkan untuk pembenahan infrastruktur sehingga ekonomi akan berkembang lebih baik. Dengan ekonomi tumbuh, maka otomatis penjualan otomotif juga akan ikut naik,” paparnya.(Kabarbisnis)
Â