BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pakai celana dalam (kolor) atau tidak sebenarnya itu urusan pribadi masing-masing. Ada orang yang terbiasa mengenakan kolor dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sehingga jika dia tidak mengenakan celana dalam, maka akan terasa canggung, terutama untuk kaum laki-laki.
Sebaliknya, juga ada individu yang terbiasa tidak mengenakan kolor dalam menjalani aktivitas harianya. Di Tanah Air sendiri, orang dengan kebiasaan seperti ini dipastikan jumlahnya lebih sedikit. Ada beberapa momentum dimana Anda dianjurkan agar tidak mengenakan kolor atau celana dalam.
Menurut Syekh Abdurrahman Al-Barrak, pakaian dalam dan sejenisnya termasuk pakaian yang berkenaan dengan adat kebiasaan masing-masing daerah yang boleh dikenakan selama tidak menyelisihi syariat.
“Pakaian dalam juga sudah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW,†katanya.
Dia menjelaskan, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu tentang pakaian yang tidak boleh dikenakan oleh seorang yang sedang ihram
Seorang yang sedang ihram janganlah mengenakan qamis, imamah (sorban) dan sirwal (sejenis celana pendek). (Muttafaqun ‘alaihi).
“Selama tidak terdapat padanya perkara yang diharamkan, seperti gambar salib atau makhluk yang bernyawa tentu boleh saja dikenakan. Dalam hal ini wanita tidak boleh memakai pakaian dalam khusus pria dan kaum pria tidak boleh memakai pakaian dalam khusus wanita. Wallahu a’lam,†sambungnya.
Sementara itu, di dalam dunia kesehatan sendiri malah dianjurkan untuk Anda melepas celana dalam saat sedang tidur. Ini lantaran akan sangat membantu peredaran darah Anda serta menyehatkan tubuh dengan manfaat lainnya. Akan tetapi jangan sekali-kali tidak menggunakan celana dalam saat beraktivitas di luar rumah di pagi atau siang hari, seperti dilansir dari Bodsky.
Ada beberapa orang yang menikmati ‘kebebasan’ itu. Menurut mereka, tidak menggunakan celana dalam akan menimbulkan sensasi unik. Akan tetapi lupakan rasa nyaman tersebut dan mari berpikir untuk sebuah manfaat kesehatan dan juga keamanan. (bpc3)