BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Sri Lanka sudah lama dikenal sebagai ‘Negara Sarang Nyamuk. Jutaan atau bahkan miliaran nyamuk berkembang-biak di negara ini. Saking banyaknya, hotel berbintang pun masih perlu kelambu.
Â
Itu aman-aman saja ketika belum terjadi wabah penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti. Namun ketika nyamuk ini masuk ke negara itu, maka koran jiwa pun berjatuhan.
Â
Data yang ada menyebutkan, setidaknya sudah 215 orang meninggal akibat demam berdarah dalam setahun ini. Sedang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit, sudah mencapai 71.000 orang. Itu hanya selama enam bulan pertama tahun 2017 ini. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang mencatat angka 55.000 orang terjangkit DBD.
Nyamuk-nyamuk itu berbiak dengan cepat, ketika negara itu sedang musim hujan. Udara yang lembab dengan air menggenang dimana-mana, maka nyamuk ini dengan cepat beranak-pinak.
Untuk mengatasi wabah ini, maka pemerintah menurunkan pasukan gabungan. Slain polisi dan petugas kesehatan, kini tentara pun dikerahkan.
“Pasukan sudah disiapkan dalam 25 tim. Mereka akan berpindah-pindah ke daerah yang terkena dampak terburuk, yaitu sekitar Colombo,†kata Pemerintah Sri Lanka yang dilaporkan The Star, Senin (3/7/2017).
Â
Leluasanya nyamuk berkembang di Negara Dasamuka itu karena tingkat kebersihan yang masih terbilang langka. Membuang sampah sembarangan, membuat parit-parit airnya mampet dan mengakibatkan banjir.
Â
Malah di kota wisata religi Anuradhapura, losmen dan hotel terpaksa memasang kelambu untuk mencegah masuknya nyamuk. Namun begitu, ini tetap tidak efektif, karena saking banyaknya nyamuk yang beterbangan. jss