BERTUAHPOS.COM (BPC)– Joanna Palani, 22 tahun, berhenti sekolah pada 2014 lalu, ketika dia masih remaja, untuk melawan militan ISIS di Siria dan Irak.
Sebelumnya dia berjuang untuk Kurdish, tapi setelah kembali dari rumahnya di Denmark, Ia ditahan. Joanna bahkan dihukum penjara.
Karena hal tersebut, Denmark mendapatkan berbagai kritik dan berpura-pura mengecamnya.
Joanna lahir di kamp pengungsian PBB dan saat masih balita pindah ke Copenhagen, Denmark. Pada usia 9 tahun adalah pertama kali memegang pistol dan belajar menembak.
Baru- baru ini Joanna mengaku memiliki $1 juta karunia di kepalanya. Bahkan sebelum dia mengakui hal tersebut, hidupnya penuh dengan perjuangan sejak negaranya tidak mendukung perjuangannya.
Setelah kembali dari perang pada September 2015, Otoritas negara Denmark melarangnya untuk melakukan perjalanan ke daerah lain lagi.
Setelah pulang dari Syria dan Irak, Ia diperlakukan bak seorang teroris di Denmark. Kemudian, ia menulis dilaman facebooknya bahwa ia terinspirasi ” untuk berjuang demi hak asasi perempuan, untuk Demokrasi- untuk penilaian orang-orang Eropa yang dipelajarinya sebagai warga Denmark.
Joanna Palani, Selain membunuh hampir 100 orang militan ISIS, juga menolong gadis Yazidi yang dipenjara sebagai budak seks.
” ketika kami mempersiapkan rumah untuk kebebasan budak seks ISIS, kami mengatakan – satu pejuang pergi untuk misi penyelamatan tapi banyak pejuang yang akan keluar lagi,” ucapnya seperti dikutip dari indiatoday.
Memberitahu mengenai kesuksesannya, dia mengatakan sebuah rahasia yaitu Pejuang ISIS sangat mudah untuk dibunuh.
” pejuang ISIS sangat baik dalam mengorbankan hidup mereka, tapi tentara Assad sangat baik dalam berlatih dan keahlian membunuh mereka seperti mesin,” jelasnya.
Saat ini, Ia tinggal di temapt tersembunyi dan sering berpindah-pindah karena takut akan pembalasan yang dia dapat dari negaranya.(Mao)