BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Restu Tuhan, restunya orang tua. Pepatah ini ada benarnya, setidaknya bagi Wakil Kepala Kantor Pos Pekanbaru, Iwan Gunawan. Prinsip itu jugalah yang selalu dipegangnya dan terbukti bisa mengantarkan menuju gerbang kesuksesan.Â
Â
Pria yang akrab dengan sapaan Igun ini menceritakan kisah hidupnya kepada bertuahpos.com. Ia telah 23 tahun berkarya bersama BUMN berlogo burung merpati, dan memulai dari pegawai biasa di Kantor Pos.Â
Â
“Habis lulus pendidikan dasar, saya resmi menjadi pegawai pelaksana pada tahun 1992,†tutur lelaki kelahiran Cimahi, 23 Agustus 1972.
Â
Ia juga berkisah, perjodohannya dengan profesi saat ini bukan perkara mudah. Melainkan melewati masa gundah gulana karena sangat menyimpang dari cita-cita Igun muda.
Â
Bagaimana tidak, ia dulunya bercita-cita sebagai arsitek. Namun dua kali coba masuk perguruan tinggi, ia tak berhasil lulus. Melepas kegalauan, ia mencoba peruntungan tes Akabri. “Dan ternyata saya lulus, tanpa pakai bayar sana sini,†katanya.Â
Â
Namun bayangan untuk memakai seragam dan mengabdikan diri pada negara sirna. “Ayah saya tidak ingin menandatangani surat izin orang tua walaupun beliau berupakan anggota ABRI. Bahkan hingga beliau meninggal, tidak pernah menyebutkan alasannya,†kata Igun berkaca-kaca.
Â
Keputusan sang ayah membuat Igun terpukul. Sampai ia nekat menolak sholat satu hari penuh, sebagai aksi protes pada Allah. “Mengapa tuhan tidak adil, padahal di dalam tahajud saya selalu berdoa agarlulus. Dan alhamdulillah bisa lulus tanpa harus bayar apa-apa,†katanya.
Â
Berkat nasehat teman karib, ia akhirnya sadar dan menyesali perbuatannya serta minta ampun. “Gusti Allah punya rahasia,†ujar temannya kala itu.Â
Â
Perjalanan karirnya pun dimulai, Igun kala itu mendaftar diri dalam penerimaan pegawai di kantor pos, sekaligus daftar sebagai pilot. Saat pengumuman keluar, ternyata keduanya lulus.Â
Â
Kabar gembira itu sampai juga ke ibundanya, dan lagi-lagi ia tertegun dengan saran sang ibu. “Wan, ambil kantor pos,†ujar Ibunya singkat. Karena artinya Igun harus melepas kesempatan jadi pilot. Merasa tak yakin, ia lalu memastikan kembali. “Wan, ambil kantor pos, kalau tidak, kamu gak ibu anggap sebagai anak lagi,†tegas ibunya.
Â
“Hingga seminggu kemudian ibu saya meninggal. Namun saya bersyukur bisa menunaikan pesan ibu saya yang ternyata pesan terakhirnya,†kata Igun sambil menundukkan kepala selintas.
Â
Saat ini tak ada penyesalan sama sekali karena mengikuti saran orangtua. Igus semakin pasti dalam menjalani pilihannya bekerja di Kantor Pos. Berbagai posisi pernah dijalaninya, mulai dari project electronik bisnis kantor pos, manager, hingga saat ini menjadi Wakil Kepala Kantor Pos Pekanbaru.
Â
Utamakan Pelayanan Excelent
PT Pos Indonesia menjalani bisnis di bidang jasa. Bagi Igun, kunci sukses  berbisnis jasa, berada pada pelayanan yang prima. “Service Excelent, †sebutnya.  Igun percaya dengan memberikan service yang terbaik akan mendatangkan balasan yang tak terduga.
Â
Igun punya pengalaman menarik. Pada satu ketika saat ia bertugas, seorang sekretaris satu perusahan mengatakan bosnya yang berkebangsaan Korea Selatan (Korsel), minta ketemu secara langsung.Â
Â
Saat jadwal yang ditentukan, keduanya bertemu. Setelah saling sapa dan tukar cerita, terakhir si bos dengan  logat Indonesia terbata-bata mengucapkan terimakasih atas pelayanan Kantor Pos yang memberikan pelayanan terbaik untuk perusahaannya.Â
Â
“Lalu beri sejumlah uang, tidak banyak hanya untuk traktir makan siang,†cerita Igun. Saat hendak keluar Sekretaris sampaikan sesuatu, “Saya heran sama bapak. Selama dua tahun saya di sana baru kali ini saya lihat bos seperti itu, selama ini tidak pernah,†tiru Igun.Â
Â
Selain itu, dalam bekerja jangan sampai melewatkan peluang mengembangkan diri . Baginya ada lima K yang bisa membuat orang meraih apa yang diimpikan. “Yang pertama itu kesempatan, kemauan, kemampuan, koneksi, lalu terakhir keberuntungan yang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa,†tuturnya.Â
Â
Setelah itu baru akan dilanjutkan dengan kinerja bekerja dan berprestasi. (riki)
Â