BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bahkan dirinya sendiri tak menyangka, kalau perjuangan panjangnya selama merintis usaha konveksi di Pekanbaru, kini sudah membuahkan hasil.
Namanya Muhammad Afdhal. Pria yang lahir di Pekanbaru tahun 1990 ini tertarik dengan dunia bisnis sejak dia di bangku kuliah. Awalnya coba-coba, kemudian menjadi hobi.
“Hobi yang menghasilkan itu punya kepuasan tersendiri,” katanya saat berbincang di kantor bertuahpos.com, Jalan Utama, Pekanbaru, Rabu 18 Desember 2019.
Pria dua anak ini bahkan belum genap berusia 30 tahun. Dia membuktikan bahwa bisnis tidak melulu bicara soal modal. Boleh dikatakan, keberhasilannya mengembangkan usaha konveksi dimulai dengan menjual jasa alias tanpa modal sepeserpun.
Binsi konveksinya diberi nama Baunk Art. Nama ini juga menyimpan nilai histori dalam perjalanan hidupnya. Saat masih kuliah di UIN Suska Riau, Afdhal aktif di pengurusan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
Setiap anggota yang tergabung dalam organisasi internal kampus ini mempunyai nama lapangan, yang nama itu biasa diambil dari sebutan-sebutan di alam. Misalnya Baung (nama ikan), Capung, Pacet, Meong, Lele dan lain-lain.
“Sampai sekarang nama baung itu saya abadikan dalam usaha saya, dengan sedikit modifikasi “Baunk Art”. Nama ini menarik dan mudah diingat. Jadi saya pakai, dan Alhamdulillah, orang banyak kenal,” ujarnya.
Afdhal, ketika masih menjadi mahasiswa dapat tawaran meng-handle sebuah projek pembuatan seragam disalah satu organisasi internal di kampusnya, dengan menjual jasa. Hasil yang lumayan membuat dia hatinya mantap untuk menetap menjadi pengusaha.
Sebelum itu, Afdah juga pernah menjadi karyawan di beberapa perusahaan di Riau, muai dari rumah sakit, perbankan, perushaan produksi barang, hingga otomotif, khusus di bidang marketing.
Itupun untuk mempelajari soal pemasaran produk lebih jauh. Setelah dirasa cukup, dia berhenti dan membangun Baunk Art Konveksi secara total, dan hingga kini berkembang.
Dalam sebulan ada ribuan produknya terjual. Baunk Art kini juga banyak bermintra dan menjadi kepercayaan beberapa perusahaan besar di Riau, bahkan BUMD dan BUMN.
“Awalnya memang saya jadi marketing dulu untuk beberapa tempat usaha konveksi di pekanbaru, ya sambil belajar. Persisnya 2014 akhir,” katanya.
Bagi Afdhal ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menjalanlan usaha konveksinya. Terutama soal memenej karyawan. Karena itu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Selain itu ketepatan waktu menjadi hal yang sangat penting. Jika tidak, maka akan mempengaruhi secara keseluruhan.
“Yang diunggulkan dari Baunk Art adalah kualitasnya, mulai dari bahan, jahitan, dan lain-lain. Beberapa perusahaan jadinya banyak yang tertarik dengan produk kita. Sebelum mereka mesan biasanya saya edukasi dulu, mana bahan yang bagus mana yang nggak,” sambungnya.
“Kalau konsumen yang kompleng, ya pasti pernah. Karena biasanya keterlambatan waktu. Tapi biasanya saya menyiasati dengan melakukan pendekatan dengan konsumen. Selain pakaian Baunk Art juga menerima souvenir dan lain-lain,” kata Afdhal..
Selain perusahaan-perusahaan di Riau, hampir setiap kampus di Riau pernah menggunakan jasa produksi Baunk Art, terutama untuk produksi seragam mereka. (bpc3)