BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau ingin jatah Dana Bagi Hasil (DBH) Migas triwulan ke IV-2017 bisa segera dikucurkan pemerintah pusat. Dana itu akan dipergunakan untuk menjalani defisit anggaran yang saat ini dialami Pemprov Riau.Â
Meski sudah melakukan berbagai upaya untuk mengecilkan angka defisit, Pemda tetap perlu mencari tambahan dana sebesar Rp700 miliar untuk menutup kekurangan tersebut.Â
“Kami berharap DBH 2017 itu dibayarkan. Kalau dana itu dikucurkan, defisit anggaran Pemda bisa ditangani,” katanya.Â
Sebelumnya defisit anggaran Pemprov Riau sampai Rp1,7 triliun. Setelah dilakukan peyisiran kekurangan anggaran berhasil ditutupi sekira Rp600 miliar. Artinya masih ada defisit Rp1,1 triliun.Â
Upaya selanjutnya, yakni membuka fasilitas coaching clinic kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Klinik ini sebagai sarana memandu OPD untuk menyisir kembali kegiatan yang dianggap tidak penting.
Hasilnya didapat anggaran talangan sebesar Rp400 miliar. Oleh sebab itu sisa defisit yang perlu ditalangi untuk saat ini sekitar Rp700 miliar. Namun, untuk DBH triwulan IV-2018 masih ada sebesar 10 persen yang belum disalurkan pusat.
Hijazi mengatakan upaya penghematan sudah dilakukan bahkan sampai pada kegiatan kecil, seperti memangkas pengadaan Alat Tulis Kertas (ATK) di beberapa OPD.Â
Meskipun diyakini akan ada penurunan angka defisit namun diakuinya sangat tidak signifikan. Oleh sebab itu perlu dilakukan formulasi lain, diantaranya memperkecil kembali pada kegiatan perjalanan dinas.Â
“Kalau DBH triwulan IV-2017 memang belum dikucurkan sama sekali,” ujar Hijazi.Â
Hijazi mengatakan, jika DBH triwulan IV-2017 itu, dana itu akan digunakan untuk mengatasi masalah tunda bayar kepada sejumlah proyek pembangunan di Riau. (bpc3)