BERTUAHPOS.COM Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014-2019. Hal ini akan berimbas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini. “Hasil pemilu presiden yang sesuai dengan ekspektasi pasar akan mendorong penguatan IHSG,” ujar equity analis Asia Financial Network, Agus Santoso kepada merdeka.com, Rabu (23/7).
Selain didorong sentimen politik nasional, penguatan pasar global dimanfaatkan untuk mendorong penguatan IHSG. Bahkan, IHSG berpeluang rebound, setelah melemah usai pasangan calon Presiden Prabowo, menolak hasil rekapitulasi KPU. Dia memprediksi walaupun, pada penutupan kemarin, IHSG melemah. Namun, pembelian investor asing cukup bagus. Hal ini menunjukkan optimisme terhadap pasar Indonesia.
Penguatan IHSG, ini akan melaju kencang hingga Oktober nanti, jika fundamental dari emiten pertumbuhannya outperform seperti ekspektasi, maka IHSG akan melaju pada level 5.200. Hal ini dapat dilihat setelah beberapa emiten seperti perbankan, akan merilis laporan keuangan Jumat besok.
Dia membantah jika penguatan IHSG, hanya karena Jokowi efek. Tetapi, lebih dipengaruhi oleh kinerja fundamental emiten besar. “Enggak dong, lihat kinerja fundamental dulu, kinerja triwulan ke dua yang rata-rata diumunkan besok Jumat. Kalau positif IHSG bisa reli hingga setidaknya Oktober nanti,” kata dia.
IHSG akan melemah, jika perkiraan neraca perdagangan defisit, ketidakseimbangan pengelolaan struktur APBN, dan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia yang lambat.
Begitu pula, faktor nilai tukar yang terus fluktuatif dan cenderung melemah sehingga memberatkan emiten yang menerbitkan hutang dalam bentuk dollar atau yang operasionalnya dalam bentuk dollar namun pendapatan Rupiah, maka akan menahan IHSG. “Jika IHSG menguat, saya kira tidak sampai awal triwulan empat dimana the Fed berencana menghentikan stimulusnya sama sekali. Pasti pasar akan menyesuaikan.”
Agus menambahkan laju indeks IHSG pada bulan Agustus tahun lalu mengalami pelemahan atau menurun karena ketidakpastian akibat kebijakan the Fed yang memangkas stimulus.”Kalau Agustus ini, sentimen positifnya lebih banyak,” katanya.(Merdeka)