BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin, tegas mendorong agar pertumbuhan dan kontribusi ekonomi syariah Islam dicatatkan secara eksplisit dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Syariah.
Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta pada Kamis, 26 Oktober 2023, beliau dengan tegas mendorong
Ma’ruf menjelaskan tujuan dari inisiatif ini, yaitu untuk mempermudah perhitungan kontribusi hasil dari ekonomi syariah terhadap perekonomian Indonesia.
“Konkretkan pertumbuhan dan kontribusi ekonomi syariah dalam bentuk PDB Syariah yang terukur dan menjadi bagian dari penghitungan PDB Nasional,” ujarnya.
Inisiatif ini mencerminkan upaya keras pemerintah dalam mengakui dan mengukur kontribusi ekonomi syariah sebagai komponen penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia.
Dengan langkah-langkah seperti ini, ekonomi syariah semakin diperkuat dan terintegrasi dalam perekonomian nasional.
Pertumbuhan Pesat Ekonomi Syariah di Indonesia
Menurut data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2023, aset keuangan syariah di Indonesia tergolong fantastis, yakni mencapai US$163,09 miliar atau setara dengan Rp2.450,55 triliun.
Angka ini menandakan pertumbuhan yang sangat tinggi, yakni mencapai 13,37 persen (year-on-year), dengan market share mencapai 10,94 persen dari total keuangan nasional.
“Ini adalah tanda nyata kekuatan dan kontribusi ekonomi syariah dalam lanskap ekonomi nasional,” katanya.
Selain itu, perbankan syariah juga mengalami pertumbuhan pesat.
Pada Juni 2023, pangsa pasar perbankan syariah mencapai 7,31 persen dari total industri perbankan nasional.
Pertumbuhan ini didorong oleh 13 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, dan 171 BPRS, dengan sebaran porsi aset sebesar 65,78 persen untuk bank umum syariah, 31,68 persen untuk unit usaha syariah, dan 2,54 persen untuk BPRS
Sedangkan di sektor pasar modal syariah, tercatat juga menunjukkan kinerja yang mengesankan.
Pada Agustus 2023, pangsa pasar produk sukuk korporasi, sukuk negara, dan reksa dana syariah mencapai 12,7 persen. Sementara itu, pangsa pasar saham syariah telah mencapai 56% dari seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Prestasi ini menegaskan posisi kuat ekonomi syariah dalam kontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan membuktikan bahwa prinsip-prinsip keuangan syariah semakin diterima dan diperhitungkan dalam industri keuangan nasional.
Di sisi lain, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Indonesia juga telah empat kali berturut- turut mendapatkan penghargaan tingkat internasional sebagai The Best Islamic Capital Market yang diberikan oleh Global Islamic Financial Award (GIFA) sejak tahun 2019 sampai 2022.***