Beratnya tuntutan hidup menjadikan Negsing Destrianti kian mandiri. Bermodal uang tolak ketika di PHK, dia membangun usaha Brownies hingga diminati pasar Singapura
BERTUAHPOS.COM, BATAM — Tahun 2010 boleh dikatakan menjadi titik terendah bagi Nengsih Detrianti, Owner Brownies Richi. Ketika itu dia di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja.
Bagianya, dinamika kehidupan adalah sebuah ujian, dan hidup harus tetap berlanjut. Meski dihadapkan dengan berpuluh kali kegagalan, namun dengan tekad kuat usaha yang dirintis dari nol, kini berbuah manis.
Begitulah awal mula Negsing membuka cerita, bagaimana dia merintis usahanya kepada wartawan saat ditemui di tempat usahanya yang beralamat di Kavling Sekar Wangi, Gang Seroja, Nomor 08, Sagulung, Batam.
“Saya lulusan STM jurusan mesin, di PHK dari perusahaan. Bermodal dari uang tolak, saya mulai membangun usaha ini. Alhamdulillah berkembang hingga sekarang,” katanya.
Perjalanannya membangun usaha memang tak mudah. Sebagai ibu rumah tangga, keahliannya tentu hanya berkutat tentang dapur dan makanan. Setelah di-PHK dia menjatuhkan pilihan untuk membuka usaha brownies dan kue basah lainnya.
“Semuanya saya pelajari secara otodidak. Awalnya, puluhan kali saya gagal bikin produk. Tapi mau gimana lagi. Karena kepepet, saya belajar dari buku dan referensi yang ada, hingga berhasil,” jelasnya.
Brownies Richi secara khusus menjual produk kue basah dengan mengusung konsep fresh food. Nengsih memastikan bahwa produk yang diterima oleh customernya selalu dalam keadaan segar.
Adapun beberapa produk yang tersedia, seperti aneka brownies dalam bentuk kukus dan oven, tart dan blackforest, wedding cake, aneka bolu cake, pastry (bolen), aneka roti roll abon, termasuk snack box dengan isi beraneka ragam.
Beberapa tahun merintis usaha, produk yang dijual perlahan kian dikenal. Banyak pelanggan repeat order, bahkan ada satu customernya yang bekerja di Singapura, menjadi pelanggan tetap. “Kalau pulang ke Batam, setiap kali mau balik ke Singapura dia selalu pesan,” tuturnya.
Nengsih beserta suami berpikir untuk mengekspansi produknya agar lebih variatif. Namun, menjalankan usaha seperti ini, selalu dibenturkan dengan masalah klasik, yaitu modal yang terbatas.
Tingginya permintaan pasar membuat dia yakin, usahanya bisa berkembang dan menghasilkan banyak produk berkualitas. Namanya bisnis pasti bicara untung.
Namun modal yang dikeluarkan juga harus sesuai jika ingin untung besar. Terlebih Selain itu, Nengsih punya prinsip: Tak ada yang tak mungkin.
Setelah melanglang ke sana ke mari dari satu bank ke bank lain, mencari informasi tentang kredit pembiayaan, pada Maret 2023, pilihan pun jatuh ke Bank Riau Kepri (BRK) Syarah.
Dengan syarat dan ketentuan berlaku, Nengsih dan suami mengajukan pinjaman modal ke BRK Syariah. Tak perlu waktu lama pengajuan kredit usahanya pun disetujui. “Paling sekitar dua mingguan prosesnya, sudah langsung disetujui,” kata Nengsih.
Adapun besaran pinjaman modal yang diajukannya ke BRK Syariah yakni Rp120 juta, dan yang disetujui sebesar Rp100 juta dengan termin selama 48 bulan. Berkat modal inilah, Nengsih membeli peralatan tambahan untuk menunjang proses produksinya.
“Kenapa ke BRK Syariah, karena memang sejak awal sudah saya bandingkan dengan bank lain. BRK Syariah berani mengeluarkan pinjaman dengan persyaratan yang mudah, dan prosesnya juga cepat,” sambungnya.
Bagi Nengsih, bunga kredit yang dibebankan kepadanya juga tergolong ringan. “Bahkan saya tak pernah menganggap itu bunga. Bagi saya semua itu adalah ucapan terimakasih kepada BRK Syariah karena telah memberikan saja pinjaman modal sehingga usaha saya bisa berkembang,” tuturnya.
Dia berharap ke depannya, BRK Syariah tetap komitmen untuk memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengembangan usaha dengan bantuan pinjaman modal.
Menurutnya, ada banyak UMKM yang baik secara kualitas namun terkendala modal untuk ekspansi, sehingga usahanya hanya berjalan di tempat. “Apa yang saya rasakan seharusnya juga didapatkan oleh UMKM lain. Sangat terbantu sekali dengan pinjaman modal ini. Kami berharap BRK Syariah tetap komitmen seperti ini,” tuturnya.***