BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Setelah RTRW Riau selesai diundangkan, para investor dipersilahkan menanamkan modalnya di Riau.
Sekretaris Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby mengatakan selama ini pertumbuhan ekonomi Riau hanya kisaran 2 persen. Kendala utamanya, kata Suhardiman, adalah belum jelasnya Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau.
Baca:Â Harmonisasi Selesai, Besok RTRW Siap Diundangkan
“Nah, sekarang RTRW Riau telah selesai, dan besok segera diundangkan. Maka, investor dipersilahkan masuk, dan menanamkan modalnya di Riau,” kata Suhardiman kepada bertuahpos.com, Senin 7 Mei 2018.
Sementara itu, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau mencatat ada Rp53 triliun investasi di Riau kini yang menunggu RTRW Riau diundangkan.
“Totalnya sekitar Rp53,9 triliun. On Progres semuanya,” kata Kepala DPMPTSP Riau, Evarefita di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, pergerakan investasi ini betul-betul bisa berjalan maksimal setelah RTRW Riau rampung dan diundangkan. Dipastikan sebulan atau dua bulan pasca RTRW selesai maka angka investasi daerah akan naik.
Baca:Â Harmonisasi RTRW Riau Selesai, Sekda: Besok Penyelesaian Administrasi
Darinya diketahui bahwa investasi yang tertunda itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp42.1 triliun dari 160 perusahaan dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp11,7 triliun dari total 171 perusahaan.
“Makanya kalau ditotalkan sekitar Rp53 triliun lebih. Kalau nilai kerugian yang dihitung berdasarkan pergerakan perekonomian dan multi efeknya, mungkin bisa mencapai Rp100 triliun lebih,” katanya.
Dia menambahkan, rata-rata perusahaan yang ingin berinvestasi terkendala mengurus perizinan prinsip dengan pemanfaatan ruang. Inilah yang selalu terkendala karena RTRW.
“Sebagian besar izin terhambat di sektor perkebunan,” sambungnya. (bpc2)