BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – PT. Pertamina (Persero) mengklaim tetap salurkan kebutuhan premium sesuai dengan permintaan. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Riau masih tergolong tinggi.Â
Branch Manager PT Pertamina Riau Sumbar Rahman Pramono Wibowo menyebut angka konsumsi premium di Riau pada kisaran 45% hingga. Sedangkan di Aceh dan Sumatera Utara tingkat konsumsi masyarakat terhadap premium hanya 25% saja.Â
“Angka konsumsi premium di Riau memang lebih tinggi jika dihitung dari rata-rata nasional. Hingga kini kami masih salurkan premium sesuai dengan permintaan masyarakat,” katanya.Â
Tahun 2016 hingga 2017 PT. Pertamina (Persero) banyak keluarkan varian produk BBM baru. Dia mengklaim itu, juga mengikuti keinginan pasar. Sementara dari pihak pengelola SPBU sendiri, mau atau tidak terpaksa harus menyesuaikan diri dengan menyediakan tempat untuk jenis BBM lain.Â
“Yang jelas sampai saat ini kami tidak ada melakukan pengurangan jumlah kuota. Karena untuk premium itu sesuai dengan permintaan. Bukan berdasarkan penentuan, tapi berdasarkan permintaan. Seberapa pun SBPU minta kami tetap salurkan,” tambahnya.
Baca:Â Pertamina: Masyarakat Riau Peminat Premium Terbesar di Sumatera
Soal jalur tempat pengisian premium mengapa dikhususkan, kata dia, memang untuk kondisi saat ini SPBU harus menyesuaikan ketersediaan tempat dan harus berbagi dengan varian BBM lainnya, sehingga memaksa mereka untuk memperkecil jalur pengisi premium.
“Kalau dulu kan di SPBU itu cuma ada premium dan solar. Sekarang varian BBM itu banyak. Karena tuntutan itu mau atau tidak mereka juga harus berbagi. Kan tak mungkin tempat pengisian itu disatukan jalurnya,” sambungnya.Â
Pramono mengatakan dengan berbagi tempat memang konsekuensinya demikian, seperti yang terlihat saat ini, bagaimana kendaraan banyak yang antre di jalur premium. Langkah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
“Sosialisasi agar masyarakat sadar bahwa BBM jenis premium itu untuk kelas bawah. Kelas menengah pakai pertalite dan itu jauh lebih baik. Apalagi untuk spesifikasi kendaraan jenis baru menuntut bahan bakar dengan kualitas bagus. (bpc3)