BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARUÂ – Ikan segar sumbang deflasi untuk Riau sebesar 0,25%. Selain ikan segar ada beberapa subkelompok bahan makanan lainnya yang memberikan andil deflasi, namun jumlahnya tidak mampu menekan angka inflasi di Riau pada Januari 2018.
Â
Deflasi merupakan suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Ikan segar salah satu subkelompok yang deflasi di Riau pada awal tahun lalu, sebab sidikit diminati masyarakat.
Â
Kepala Badan Pusat Statistik Riau Aden Gultom mengatakan, pada bulan Januari 2018, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,25% atau terjadi kenaikan indeks harga dari 144,94 pada Desember 2017 menjadi 146,75 pada Januari
2018.Â
Â
Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, sembilan subkelompok mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,29%.
Â
“Baru diikuti subkelompok bumbu-bumbuan, sayur-sayuran sebesar 2,03 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbiandan hasilnya sebesar, ikan diawetkan, buah-buahan, lemak dan minyak, telur, susu, dan hasil-hasilnya,” katanya.
Â
Sedangkan dua subkelompok mengalami deflasi (inflasi negatif) yaitu, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,54% dan subkelompok ikan segar tadi, sebesar 0,25%. Pada Januari 2018 dari total inflasi Riau sebesar 0,57%, kelompok bahan makanan menyumbang andil inflasi sebesar 0,30%.
Â
“Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua mengalami inflasi, yakni Tembilahan sebesar 0,70%, Pekanbaru sebesar 0,59%, dan Dumai sebesar 0,36%,” kata Aden Gultom. (bpc3)