BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bakal calon Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman atau yang biasa disebut Andi Rachman, dinilai harus lebih banyak lagi belajar politik. Hal ini disampaikan oleh Saiman Pakpahan, seorang pengamat politik, Jumat (15/9/2017).
Menurut Saiman, pemberian piagam haji yang diberikan kepada jamaah haji Riau yang baru saja pulang, menjadi cermin bahwasanya Andi tidak memahami berpolitik yang baik dan berintelektual. Andi juga dianggap tidak mampu membangun branding, opini, maupun image di masyarakat. Andipun dianggap salah melakukan branding ketika ia masuk ke wilayah yang sensitif, dalam hal ini ibadah haji.
“Sampai wilayah agamapun dimanipulasi untuk kepentingan politik, ini kan berbahaya. Harusnya ada kecerdasan emosional dan intelektual dalam membaca realita, dia harus tahu apa yang sedang ia tumpangi untuk politik. Bukan main hajar saja,” terang Saiman.
Saiman menambahkan, piagam haji yang selama ini tidak pernah diberikan, dan baru kali ini diberikan, menjadi terlihat motif politiknya ketika piagam haji tersebut diberikan di tahun politik. Hal inilah yang menimbulkan kesan tidak baik untuk Andi.
Baca:Â Warganet Pertanyakan Piagam yang Diberikan Gubri ke Jamaah Haji
“Tiba-tiba di tahun politik muncul, ini keliatan ada motif politik disitu! Ini tidak baik buat dia,” tegas Saiman.
Ibadah haji merupakan hubungan individu dengan penciptanya. Lantas, hal ini yang membuat Saiman menanyakan kenapa harus ada sertifikat haji dari pemerintah? Saiman menegaskan, jika pemerintah ataupun Andi masih ingin mengurusi ibadah haji, seharusnya Andi mengurus segala urusan kebutuhan rakyatnya.
Baca:Â Soal Piagam Haji Andi Rachman, Biro Kesra Pemprov Riau: Itu Bukan Bidang Saya
“Apakah andi dewa? Bisa menilai ini itu baik lalu memberikan piagam? Dia bukan dewa! Ini bukan wilayah dia. Wilayah dia urusilah rakyat, pembangunan. Kalau masih mau mengurusi haji, ya urusi kebijakan embarkasi, keberangkatan, dan asrama. Itu yang didorong! Jangan memberikan sertifikat. Gak ngerti, semua disuarakan, semua dianggap ladang suara. Inikan salah dia. Jangan semua dianggap lumbung suara. Sudah pasti nama Andi yang tercoreng,” tutupnya. (bpc9)