BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Harga cabai merah di Riau khususnya Kota Pekanbaru melonjak tajam sejak Oktober lalu. Dari semula harga normal Rp 35 ribu per kilogram, kini cabai merah asal Sumatera Barat (Sumbar) dijual Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.
Kendati kenaikan cabai merah di atas 50 persen, Badan Urusan Logistik (Bulog) masih belum turun tangan intervensi pasar. Padahal ketika harga bawang merah, daging sapi, dan gula pasir melonjak perusahaan plat merah ini langsung gelar operasi pasar (OP).
Kepala Bagian (Kabag) Humas Bulog divre Riau dan Kepri, Hendra Gunafi kepada kru bertuahpos.com membenarkan pihaknya belum intervensi pasar. “Sampai saat ini sifatnya kita memantau. Ada tim analisa harga yang selalu berikan laporan,†katanya di ruang kerja, Rabu (02/11/2016).
Ketika ditanya mengapa Bulog belum ikut campur, Hendra menjelaskan bahwa sebagai BUMN, pihaknya mesti ada intruksi dari pusat. “Kita menunggu dari pusat, sistemnya sentralisasi. Semua kebijakan termasuk intervensi pasar semuanya dari pusat. Kita tidak bisa tanpa ada intruksi dari pusat,†jelasnya.
Hendra hampaikan saat ini pihaknya belum bisa berbuat banyak. “Meski begitu laporan harga selalu kita sampaikan ke pusat. Mudah-mudahan diputuskan dan ada solusi. Apalagi kita tergabung dalam tim TPIS,†katanya.
Seperti yang diketahui, harga cabai merah di Pekanbaru melonjak tajam. Bahkan sudah menyentuh Rp 90 ribu per kilogram. Penyebabnya hasil panen yang berkurang, tidak sesuai harapan. Dikarenakan cuaca buruk yang menganggu produksi tanaman holtikultura ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau disebut dalam waktu dekat menggelar rapat bersama dengan Disperindag seluruh kabupaten dan kota. Membahas fenomena harga cabai merah yang meroket dan mencari solusinya.
Penulis: Riki