BERTUAHPOS.COM, SELATPANJANG – Di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, ada satu desa yang bernama Desa Bokor.
Pesisnya Desa Bokor terdapat di Pulau Rangsang Barat.
Di Desa Bokor ini terdapat 4 dusun, yakni Dusun Durian, Dusun Cempedak, Dusun Kelapa dan Dusun Manggis.
Desa Bokor ini sangat dekat dengan Sungai Bokor.
Encik dan puan tahu tak, kalau sungai ini mengalir dari bagian tengah Pulau Rangsang hingga ke Selat Hitam.
“Warga sini menyebutnya tanah kuning,” kata Yeni, seorang warga yang berdomisili di Desa Bokor.
Desa ini di dominasi oleh warga bersuku Melayu.
Secara administrasi, desa ini memang sangat jauh dari kota. Tapi menariknya, warga di sini sudah sangat sadar wisata.
Sektor Pariwisata Dipercaya Akan Tetap Bangkit Meski Dirundug Resesi Global
Kalau encik dan puan datang ke desa ini, saudara kita disini senantiasa tersenyum ramah. Walau orang yang datang sekedar singgah sebentar saja.
Identitas lokal di desa ini membalut setiap budayanya, kulinernya, ekonominya, sosial hingga sumber daya alamnya. Sangat khas sekali.
Encik dan puan mungkin akan takjub setelah tengok di sepanjang aliran Sungai Bokor yang ditumbuhi dengan hutan mangrove.
Seperti lumut, menghijau sejauh mata memandang, jika ditengok dari atas.
Hutan mangrove ini salah satu daya tarik bagi wisatawan. Kentalnya budaya lokal berbaur jadi satu kesatuan tak terpisahkan.
Unik, Pulau di Riau Ini Memiliki Pasir yang Berbunyi Ketika Disentuh
“Kami ingin suatu saat nanti, desa ini menjadi gerbang wisata di Kepulauan Meranti,” kata Hidayat, seorang warga yang juga tinggal di desa ini.
Selain sumber daya alam yang memikat, di Desa Bokor juga sudah sering digelar wisata budaya.
Sebut saja Bokor FolkLore, Bokor One Night, pesta Sungai Bokor, Bokor World Music, Bokor River International Reggae Festival, hingga Festival Budaya Bokor.
Deretan iven ini sudah pernah terlaksana di Desa Bokor, dan selalu dibalut dengan kearifan lokal.
Selain itu juga sering digelar lomba lari di atas tual sagu. lomba menggolek sagu, wisata sungai, menelusuri sungai bokor dengan perahu sampan, hingga pesta buah-buahan.
Sekolah Gajah di Pekanbaru Cocok Jadi Tempat Wisata Keluarga
Sebuah perlombaan unik yang menggambarkan keseharian masyarakat di sini.
“Kalau makanan khas kampung kami yang selalu disajikan untuk para wisatawan luar, biasanya didominasi dari bahan dasar sagu. Ada mie sagu, sempolet, lempeng sagu, kerupuk sagu dan banyak lagi,” ujarnya.
Ke Desa Bokor memang butuh sedikit perjuangan. Bisa lewat Batam atau Pekanbaru.
Encik dan puan sekalian ambil dulu rute ke Selatpanjang yang merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dari Kota Selatpanjang, perjalanan dilanjutkan sekitar 40 menit menggunakan kapal kayu mesin.
Saat ini, perjalanan ke Desa Bokor sudah bisa dilakukan dengan paket khusus perjalanan wisata.
Saat tiba, encik dan puan akan disambut Tari Ayak Sagu. “Ini tarian tradisional khas desa ini,” kata Hidayat.
Dinaungi oleh sebuah sanggar Bathin Galang yang diampu oleh Sopandi S Sos, Tari Ayah Sagu sudah sangat dikenal.
Sanggar ini sudah jadi wadah bagi budak-budak Melayu yang ingin berkarya dan mengekspresikan jiwa seni.
Dari sanggar ini lah, seni budaya lokal yang khas tetap lestari hingga kini.
Jika encik dan puan ada waktu luang, sempatkan diri dan main lah ke Desa Bokor. Supaya tahu, betapa bernilainya sebuah budaya, dan seberapa berharganya sebuah adat.***