BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan intruksi kepada bawahannya untuk menjadikan beberapa kantor dinas sebagai posko pengungsian masyarakat korban asap.
“Sudah kami perintahkan, diantaranya Kantor Dinas Sosial ini sudah dijadikan sebagai posko (pengungsian korban asap). Kemudian kantor Dinas Pekerjaan Umun (PU), Kantor Dinas Perhubungan, dan beberapa lagi yang lainnya,” ungkapnya, Senin, 16 September 2019 di Pekanbaru.
Dia menambah, selain beberapa kantor dinas milik Pemprov Riau, seluruh rumah asisten di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, dijadikan sebagai rumah singgah untuk pengungsian korban asap. Selain itu, hal yang sama juga dilakukan oleh Pemkab/kota se Riau yang daerahnya juga terpapar asap.
Baca : Asap Tak Kunjung Hilang, KAMMI Seruduk DPRD Riau
Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Riau Sofyan Siroj menyarankan kantor – kantor pemerintah yang memiliki air conditioner (AC) dijadikan posko penampungan. Selain ruangan ber-AC tentu juga ruangan tersebut mesti memiliki ventilasi udara yang baik.
“Sebagian besar masyarakat kita rumahnya tidak ber-AC dan langsung terbuka rumah-rumahnya. Jadi udara yang ada dirumah mereka seperti yang diluar. Dan ini sangat rentan sekali. Jadi ada baiknya memanfaatkan perkantoran pemerintah yang sangat bagus. Karena kondisinya sudah berbahaya,” ujar Sofyan Siroj kepada BertuahPos.com, akhir pekan lalu.
Menurutnya, hal itu diperlukan (ngungsi ke perkantoran) merupakan langkah penanganan jangka pendek dimana pro aktif pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat diperlukan. Sedangkan jangka panjang ialah digesanya kajian intensif atas persoalan yang terjadi berulang kali. Cari akar persoalan dan pihak – pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, diperlukan pendekatan kebijakan anggaran, antisipasi, baik sebelum maupun sesudah.
Jadi sekarang, lanjut Sofyan Siroj legislatif daerah pemilihan Kota Pekanbaru ini, membuka posko – posko penampungan dengan menggunakan fasilitas negara atau perkantoran pemerintah. Prioritaskan kaum ibu – ibu yang sudah lansi, hamil dan anak – anak. Alumni Al Azhar Cairo ini juga meminta perusahaan – perusahaan yang ada di Riau pro aktif dan meningkatkan partisipasi kepeduliannya.
“Kita semua harus bergerak cepat dalam menangani bencana kabut asap yang terjadi, kondisi saat ini sudah pada level berbahaya bagi masyarakat yang terdampak. Pemerintah harus memberikan langkah kongkrit, begitu juga dengan berbagai perusahaan yang ada di Riau. Karena ini bukan saja berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi semua sektor akan dirugikan dengan nilai yang sangat besar,” sebut Sofyan Siroj.
Disinggung posko yang dibuka PKS, Sofyan Siroj membenarkan hal itu. Ia menyebutkan posko pengungsian tesebut akan diprioritaskan bagi lansia, balita dan ibu hamil. Kedua, posko pelayanan kesehatan yang dibuka untuk umum. Meski dalam dua hal yang terpisah, tatapi tetap dalam rangka penanganan korban terpapar penyakit akibat kabut asap.
“Pemerintah daerah, pemerintah pusat, perusahaan – perusahaan, harus mengoptimalkan semua potensi yang ada. Jangan sampai korban bertambah. Begitu juga unsur lainnya termasuk partai – partai, organisasi dan semuanya, perbanyak posko yang representative. Perkantoran salah satunya,” terang Sofyan Siroj. (bpc3)