BERTUAHPOS.COM — Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta agar Pemprov Riau mewaspadai potensi kemarau kering yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2023 ini. Adanya potensi kemarau kering tentu saja harus jadi atensi bersama, terutama terhadap meningkatnya potensi Karhutla yang akan terjadi.
Ia menjelaskan bahwa tahun 2023 ini diprediksi akan terjadi kemarau kering, sedangkan pada tahun sebelumnya 2020-2022 adalah kemarau basah. Maka dari itu perlu kesiagaan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
“Diperkirakan Februari minggu ke 4 kemarau yang pertama, kemudian Maret-April hujan lagi, kemudian Mei mengering, Juni sampai September itu kemarau kering,” terangnya.
Dijelaskan, BMKG berharap perkiraan-perkiraan yang disampaikan kepada Gubernur Syamsuar tidak terjadi. Untuk itu perlu kewaspadaan daerah agar bisa mengendalikan Karhutla supaya tidak terjadi seperti tahun 2018 atau 2019 lalu. “Perkiraan terkadang tepat, namun kita berdoa supaya jangan terjadi,” tutupnya.
Gubernur Syamsuar menyampaikan bahwa audiensi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan daerah terkait musim hujan yang saat ini masih terjadi, dan diperkirakan tidak begitu lama juga akan terjadi musim kemarau.
“Dari jauh hari kita sudah mempersiapkan diri dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi, baik yang disebabkan oleh curah hujan maupun datangnya musim kering yang diperkirakan Mei mendatang,” terangnya.***