BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bangunan mangkrak lantai dua Pasar Cik Puan, di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, ternyata hanya dijadikan sebagai tempat untuk mabuk-mabukan.
Hal ini diakui oleh Sapri, salah sorang masyarakat yang bermukim di sekitar pasar itu. “Memang tak jelas bangunan itu. Jadi tempat mabuk-mabukan saja,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Sabtu (17 /09 /2016).
Dilokasi itu, Bertuahpos.com menemui beberapa sisa kaleng lem cap kambing yang terbungkus dalam kertas dan sudah mengering. Pemandangan ini terlihat di tengah tumpukan puing-puing di lantai dua bangunan itu.
Lem Kambing Terbungkus Plastik di Pasar Cik Puan
Pembangunan pasar ini berlangsung sejak tahun 2010. Sebanyak Rp 20 miliar uang rakyat dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)Â Kota Pekanbaru dimasa kepemimpinan Herman Abdullah itu terlihat kusam. Hingga saat ini polemik kelanjutan terhadap pembangunannya masih menjadi persoalan. (Baca: Obat Kuat dan Pakaian Dalam Wanita, Bukti Pasar Cik Puan jadi Tempat Maksiat)
Serpihan lem, dan pecahan kaca botol-botol minuman keras menjadi bukti bahwa tempat ini sama sekali tidak bermanfaat bagi masyarakat, malah menjadi “semi diskotik” bagi golongan tertentu. Mungkin tidak semua orang tahu. Termasuk pemerintah sendiri.
Kaleng Lem Kambing yang Tergeletak di Pasar Cik Puan
Namun, tindakan cepat sangat diharapkan oleh masyarakat ataupun pedagang. Seperti yang disebutkan oleh Anil, tidak secara gamblang namun dia mengakui ada banyak serpihan sisa botol dan kaleng lem cap kambing di atas bangunan itu.
“Anak-anak yang biasa dijalan-jalan itu mas. Saya tidak tahu juga, karena jarang lihat-lihat ke atas. Tapi orang-orang bilang seperti itu,” sambungnya.
Penulis: Melba