BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru baru akan serius mengatasi permasalahan banjir di tahun 2019 mendatang.
Hal ini diutarakan langsung oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus, Kamis 16 November 2018.
Ditemui di Pekanbaru, Firdaus mengatakan langkah tersebut akan diambil jika Kementerian PUPR Pusat tidak turun tangan mengatasi permasalahan banjir di beberapa ruas jalanan Kota Pekanbaru. Firdaus beralasan, jalanan yang digenangi air ialah berstatus jalan nasional dan menjadi wewenang pemerintah pusat.
Baca:Â Dinas PUPR Dianggap Tak Cepat Tanggap, Pembersihan Drainase Dinilai Bukan Solusi Atasi Banjir
“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas PUPR Kota kalau sampai 2019 gak juga dilakukan (perbaikan oleh Kementerian PUPR), ya sudah kita kerjakan walaupun itu bukan kewenangan kita (Pemko Pekanbaru), dan itu emergensi,†tutur Firdaus, Kamis 15 November 2018.
Firdaus menjelaskan, beberapa permasalahan yang menyebabkan tergenangnya air di beberapa ruas jalanan Kota Pekanbaru. Seperti di Jalan Sudirman dan Jalan Arifin Ahmad.
Baca Juga:Â Sekolah di Pekanbaru Diperbolehkan Libur Jika Banjir Sudah Berbahaya
“Contoh di Jalan Sudirman depan Rumah Sakit Awal Bros, itu box culvertnya tak cukup lagi, dan itu statusnya jalan nasional, kita sudah meminta mengganti box itu (ke Kementerian PUPR) tapi hingga kini belum juga,â€klaim Firdaus.
Menanggapi keinginan Pemko Pekanbaru yang baru akan menangani banjir di tahun depan, itupun jika Kementrian PUPR tidak kunjung turun tangan, seorang pengamat kebijakan publik Saiman Pakpahan menuturkan seharusnya Pemko Pekanbaru tidak harus menunggu selama itu.
“Mau itu jalan nasional, jalan kota, jalan desa, tapi letaknya di Pekanbaru, ya harusnya Pemko Pekanbaru lebih peduli, gak ada alasan. Masyarakat Pekanbaru loh yang jadi korban,†tegas Saiman.
Tidak hanya pengamat, Gilang salah seorang warga yang berdomisili di daerah Gobah, juga mengeluh jika Pemko Pekanbaru baru akan turun tangan mengatasi air tergenang di beberapa ruas jalan pada tahun 2019.
“Kelamaan pak. Sekarang musim hujan. Bapak (Walikota) enak naik mobil, nah kami yang naik motor gimana? Gak ada jalan lain, terpaksa ditembus banjirnya, resiko motor mogok. Gak ditembus? Jauh mutar balek, waktu terbuang,†kesal Gilang. (bpc9)