BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di tengah gejolak harga cabai yang tidak menentu di Kota Pekanbaru, ternyata Riau punya daerah yang bisa tekan tingginya kebutuhan cabai dari daerah lain. Namun masih belum tergarap secara serius.Â
Kepala Bagian Perekonomian, Pemerintah Kabupaten Siak, Muhammad Arifin mengatakan tahun 2016 lalu, kabupaten ini surplus cabai sampai 1.900 ton. Selain sanggup mencukupi kebutuhan lokal, hasil panen di daerah ini bisa menutupi permintaan cabai dari luar wilayah itu.
“Pengembangan cabai ini sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu melalui program dari pemerintah pusat yang menyalurkan bibit cabai untuk 20 hektar lahan, tersebar di seluruh kecamatan di Siak,” katanya kepada bertuahpos.com, Kamis (09/02/2017).
Dia menambahkan, untuk mempertahankan kebutuhan cabai lokal Pemkab akhirnya kembali memberikan bantuan bibit cabai untuk masyarakat, yang tersebar 14 kecamatan. Ada sebanyak 10 ribu bibir yang disalurkan untuk bisa dibiakkan di lahan kosong dan pekarangan rumah milik masyarakat.
Dengan surplus 1.900 ton cabai itu, Pemkab Siak mengaku kewalahan untuk melakukan distribusi. Pada saat gejolak harga cabai sampai menyentuh harga Rp100 ribu per kilogram, di kabupaten ini harga cabai hanya Rp40 ribu per kilogram.
“Kami ingin tahun ini ada kerjasama dengan Bulog untuk pemasaran. Kami akan sangat dimudahkan kalau hasil panen ini diambil Bulog untuk penuhi kebutuhan masyarakat di Riau. Setidaknya bisa menekan angka suplai cabai dari daerah lain,” katanya.Â
Penulis : Melba Ferry Fadly