BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ada zat beracun yang terkandung di dalam asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Termasuk kasus karhutla di Riau, zat beracun tersebut hampir setara dengan bahan nuklir yang bocor di Hirosima pada tahun 1970-an.
Â
“Saya pernah menulis tentang itu. Dari beberapa referensi hasil analisa saya. Zat-zat yang terkandung dalam asap waktu kebakaran lahan awal tahun kemarin, hampir sama dengan zat-zat beracun hasil kebocoran nuklir di negeri Hirosima tahu 70-an,” kata pengamat lingkungan Eviandri, Selasa (16/09/2014).
Â
Zat tersebut apabila terus dikonsumsi masyarakat dalam jangka wakto 10 tahun ke depan, akan menjadi sumber penyebab kangker paru-paru dan percepatan kematian.
Â
“Selama ini, kita tidak pernah mengkaji itu secara ilmiah. Ini seharusnya menjadi peran orang-orang intelek di dalam kampus. Jika kampus diam, maka perusahaan-perusahan itu akan terus melakukan pembakaran untuk perluasan lahan mereka,” tambahnya.
Â
Di sinilah peran zona kampus, yakni untuk membatu pemerintah mengatasi kebakaran lahan yang tiap tahun sering dikeluhkan masyarakat.
Â
“Saya yakin, kalau kampus menjadikan hutan-hutan itu sebagai zona risetnya, tak kan berani orang perusahaan itu membakar lahan. Tapi kalau tidak ada kegiatan apa-apa, ya habislah hutan di Riau ini,” paparnya. (melba)