BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Panglima I Bukit Barisan Lodewyjk Pusung, meninggikan nada suaranya saat diminta memberikan arahan di depan podium saat rapat koordinasi di Ruang Arjuna Lanud, Pekanbaru, Senin (07/03/2016).
Dia terlihat berang kepada Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BLH) Riau terkait sedikitnya jumlah personil yang diturunkan oleh pihak BLH dalam menangani pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
“Jadi jangan salahkan pusat kalau mereka berfikiran bahwa kerja kita untuk atasi kebakaran hutan belum berhasil. Kehutanannya jangan tidur saja. Saya bukan pembantu. Tugas kami hanya membantu. Kalau anda berfikir bahwa kami pembantu, makanya anda enak-enak saja tidur, sementara kami bekerja di lapangan padamkan api,” katanya.
Pada saat itu, Plt Gubernur tampak tertunduk sambil mengoret-oret kertas. Nada suara Pangdam itu mengisyaraktkan bahwa dirinya sangat kesal dengan kinerja dari pihak Kehutanan Provinsi Riau, yang dianggap tidak menjalankan tugasnya dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Dia menyebutkan bahwa semua pihak yang terkait dalam hal ini dianggap telah gagal dalam melaksanakan tugas tersebut. Selama ini, upaya sosialisasi yang sudah dilakukan tidak berhasil. Buktinya masih ada saja masyarakat yang membakar lahan.
Selaku aparat keamanan, dihadapan publik dan media dia meminta maaf sebab sosialisasi yang diharapkan kepada masyarakat tidak berjalan sesuai harapan. “Entah masyarakatnya yang tidak mengerti, atau memang kitanya yang kerja asal-asalan,” sambungnya.
Menurut Pangdam, tidak ada titik api yang muncul tanpa dibakar. Dia meminta pejabat Pemerintah Provinsi Riau dan aparat keamanan di Riau mengakui bahwa hasil kerja dalam mengatasi masalah Karhutla di Riau tidak sesuai harapan. Namun demikian hal ini tetap harus menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak di Riau.
Sepanjang arahan yang dia berikan,memang terlihat kalimat yang keluar dari bibir Pangdam berisi sindiran-sindiran, bahkan tergolong keras. Katanya, tahun ini adalah tahun ke 18, jika memang Riau masih terjadi bencana kabut asap.
Penulis: Melba