BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Perguruan tinggi bertanggungjawab meluluskan para sarjana yang berkualitas dan bermutu saat terjun ke dunia kerja. Namun bagi Trian Zulhadi, pengamat realitanya tidak demikian.
“Ada banyak hal yang mesti diperbaiki. Terurama dari perguruan tinggi yang bersangkutan,” ucap Dosen Ekonomi Pendidikan UIN Suska Riau, Jumat (28/11/2014). Ada yang perlu dibenasi dari perguruan tinggi dan dunia usaha.
Dari sisi perguruan tinggi, dirinya menilai bahwa sudah saatnya untuk memperbaiki sistem pengajaran yang mengarah pada pengembangan mutu output yang nantinya dihasilkan.
Menurut Trian kualitas tenaga pendidik perlu dibenahi terlebih dahulu. Baru kemudian didukung infrastuktur pendidikan yang menunjang ke arah peningkatan mutu pendidikannya.
“Boleh kita banyak menerima mahasiswa, tapi harus berkuliatas lah. Ini sebenarnya menjadi PR berat semua lembaga terkait yang mengurusi soal pendidikan ini,” ujarnya.
Dirinya menilai sejauh ini hasil yang diciptakan perguruan tinggi di Riau sebagian besar belum bisa menciptakan kualitas sumber daya manusia yang maksimal mampu bersaing dunia kerja.
Sebagian besar target perguruan tinggi hanya mencari kuantitas dalam perekrutan, sementara masih mengabaikan hasil akhir dari pendidikan tersebut. Maka wajar jika di prediksi tingkat pengangguran akan tinggi ditahun ini.”Melahirkan serjana yang sebanyak-banyaknya boleh saja. Asal bermutu,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa mutu dari kualitas sumber daya manusia khususnya masih butuh perhatian lebih dari pihak yang mengambil kebijakan. Hal ini perting karena sumbar daya manusia adalah aset utama pembangunan nasional.
Perbaikan human invesment ini akan menentukan pengaruh perkembangan perekonomian masyarakat kedepannya. Tidak muluk-muluk, dia mencontohkan jika 80 persen saja lulusan perguruan tinggi di Riau terserap di lapangan kerja dan tersebar di segala sektor, apalagi hingga keluar negeri maka akan ada sumber pertumbuhan ekonomi yang muncul.
“Misalnya mereka bekerja hingga keluar. negeri tentu ada sistem tukar pengalaman dengan sektor perekonomian dalam negeri, dengan sendirinya tingkat perekonomian juga ikut berubah. Yang lebih hebat lagi akan ada pengaruh dengan nilai tukar rupiah,” tambahnya. (Melba)
Â