BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Trand baru bermunculan dikalangan politik saat ini yaitu pengusaha ternyata gemar ikut mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
Â
Menurut Dosen FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau Muchit Al Bintani, jabatan kepala derah kini dianggap sebagai bidang usaha baru untuk mengumpulkan kekayaan.Â
Â
“Pola pikir ini tercipta karena posisi kepala daerah dianggap sebagai jabatan strategis untuk mengamankan usahanya,” ujarnya saat berdiskusi pada kuliah pemilu di Kantor KPU Riau, Senin kemarin.
Â
Muchit menyebutkan ada 3 faktor utama untuk naik jadi pemimpin, diantaranya tras, network dan tatanan nilai. Tras adalah kepercayaan yang mesti dibangun dengan baik kepada setiap orang (masyarakat).Â
Â
Jika kepercayaan ini terbangun dengan baik maka dapatlah network yang baik pula. Dengan kata lain, jaringan luas mejadi modal utama untuk maju jadi pemimpin. Sementara itu tatanan nilai, akan lebih mengarah pada perbaikan cara kerja.
Â
“Jangan serakah. Jangan anggap jabatan kepala daerah sebagai alah untuk kaya,” tambahnya.
Â
Dia sangat meyakini bahwa calom pemimpin yang jujur akan mennag dalam pesta demokrasi. Bahkan dirinya menyakini hal tersebut ditengah maraknya permainan politik uang atau strategi tidak sehat yang biasa digunakan oleh calon kepala daerah dalam merebut kekuasaan.
Â
“Pokoknya yakin saja lah. Calon pemimpin yang jujur pasti menang,” ujarnya saat menutup penyapaian materi dalam kuliah pemilu di ruangan Media Center KPU Riau, Senin (09/03/2015).
Â
Secara teoritis keilmuannya, Muchit menyebutkan bahwa ada hubungan erat antara proses demokrasi dengan kejujuran masyarakat dalam memilih siapa yang layak naik jadi pemimpin.Â
Â
Konsep budaya politik tidak sehat sebenarnya ditentkan oleh kuasa elit politik tertentu yang sengaja mempengaruhi pola pikir masyarakat. Ternyata hal ini menciptakan budaya baru dalam model demokrasi. (melba)