BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU-Lembaga Amil Zakat (LAZ) terdata cukup banyak jadi di Riau. Namun hal ini tidak membuat munculnya persaingan antar lembaga.
Hal ini disampaikan Kepala Dompet Dhuafa (DD) Riau, Sunarto kepada bertuahpos.com. “Kita sadari ada banyak Lembaga Amil Zakat di Riau, tapi kita tidak menilainya sebagai persaingan. Kita sebagai mitra dan patner,” ujarnya Kamis (11/12/2014).
Bagi Sunarto persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia tidak bisa hanya diharapkan pemerintah mengatasinya. “Kalau berharap pemerintah, tentu sulit. Makanya perlu lembaga pemberdayaan penyaluran zakat,” katanya.
Mengenai dengan adanya lembaga zakat lain, Sunarto menganggap hal itu membantu mewujudkan pengentasan kemiskinan dan menolong sesama. Dompet Dhuafa yang merupakan salah satu OPZ
tertua dan terbesar secara nasional sangat mengedepankan aspek transparansi dan akuntabilitas ini. “Kalau kita (DD) tidak pernah menganggap sebagai kompetitor, kita adalah mitra dan patner,” tuturnya.
Ditambah lagi kantong kantong kemiskinan di Riau tergolong masih banyak. Sehingga bertambahnya lembaga zakat termasuk yang lokal bisa mempermudah penyaluran zakat. “Apalagi Dompet Duafa terbuka berbagi pengetahuan, kita punya Institut Managemen Zakat (IMZ) dan lembaga zakat lain juga sering studi banding, tambahnya.
Kendati belum genap dua tahun, DD Riau pada tahun hingga Desember 2014, berhasil menghimpun dana Zakat, Infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) sebesar Rp 270 juta. Telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 220 juta.
Dari potensi ziswaf untuk di Riau masih sangat besar untuk diberdayakan membantu mereka yang fakir dan miskin. Kedepan DD Riau akan terus mensosialisasi, kepada masyarakat bahwa berdonasi itu mudah dan tidak sulit. (Riki)