Â
BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pimpinan dan jajaran karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rapat internal, guna membahas belum terungkapnya kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan dalam kurun waktu satu bulan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengungkapkan dalam rapat tersebut dibahas mengenai apa upaya lanjutan yang konkret agar bisa membantu pengungkapan teror tersebut. Tentu saja sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh lembaga antirasuah itu.
“Internal bahas kembali apa saja dukungan yang diberikan KPK, tentu saja sesuai kewenangan KPK,” kata Febri di Gedung Merah Putih KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin.
Saat disinggung pembentukan tim, Febri menekankan akan lebih mengedepankan komunikasi dan koordinasi dengan pihak aparat kepolisian.
“Sebelum kita bicara tentang Tim Pencari Fakta (TPF), tim independen atau tim khusus atau tim dalam nama apapun, tentu saja kita akan koordinasi dan bicara lebih lanjut dengan Polri,” ucap dia.
Febri menegaskan, proses pengobatan akan tetap menjadi tanggung jawab lembaga KPK mengingat Novel merupakan penyidik antirasuah. Tak hanya itu, KPK juga telah mengutus tim khusus ke Singapura demi mengawasi perkembangan Novel.
Lebih jauh, Febri menyatakan karena Novel juga merupakan Kasatgas kasus korupsi e-KTP yang saat ini menjadi konsen KPK, maka kesembuhan Novel akan sangat diperlukan demi mengungkap kasus korupsi yang merugikan negara triliunan rupiah itu.
“Penanganan e-KTP sebagai salah satu konsen kami juga karena Novel Kasatgas, penyidikan e-KTP ini juga sedang berjalan secara intensif, termasuk juga kasus-kasus lain seperti indikasi pemberian keterangan tidak benar dengan tersangka Miryam S Haryani,” tutup Febri. (okz/bpc3)