BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota DPRD Riau, Muhammad Adil menilai pemerintah terlalu lamban dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyebabkan asap di Riau.
“Apa perlu anak pejabat ini kena penyakit ISPA dulu, baru bergerak cepat pemerintah?” kata Adil kepada bertuahpos.com, Selasa 10 September 2019.
Adil menyayangkan respon Pemprov Riau yang dinilainya lamban dalam penanganan karhutla di Riau, hingga menimbulkan asap tebal. Menurut dia, karena bencana ini sudah rutin, harusnya pemprov sudah mempunyai langkah yang efektif dalam penanganannya.
“Karhutla dan kabut asap ini sudah rutin, harusnya pemprov itu harus gerak cepat mengatasinya. Makanya saya bilang, apa perlu anak pejabat itu kena ISPA, baru gerak cepat pemerintah,” tambah dia lagi.
Baca :Â Warga: Kabut Asap Udah Hitam, Horor!
Sementara itu, warga Pekanbaru mengaku sudah sangat khawatir dengan kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru. Seperti yang dikatakan Diana, warga Panam. Menurut Diana, dirinya mengaku horor melihat kabut asap yang semakin tebal.
“Horor, kabut asapnya sudah hitam. Parah kali,” kata Diana.
Hal yang sama juga diungkapkan Andra, warga Sukajadi, Pekanbaru. Menurut Andra, saat berkendara di jalan, dadanya sudah terasa sesak.
“Makanya sekarang duduk diam aja di dalam ruangan. Kalau di luar atau di jalan, sesak napas,” kata dia.
BMKG Stasiun Pekanbaru merilis, hari ini, setidaknya ada sembilan daerah di Riau yang terdeteksi kemunculan titik panas (hotspot).
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, dalam rilisnya menyatakan, jarak pandang di Kota Rengat, Ibukota Inhu lebih pendek jika dibandingkan dengan kondisi jarak pandang di Kota Pekanbaru, yakni hanya 800 meter, diakibatkan aparan asap. (bpc2)