BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bunga rampai adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut suatu rangkaian bunga tradisional. Terdiri dari aneka bunga warna-warni. Bunga yang terbungkus bersama air ini banyak diburu para peziarah kubur. Terutama menjelang masuknya bulan Ramadan.
Bunga rampai banyak dicari orang, untuk ziarah kubur, dan untuk tradisi mandi balimau (sebuah tradisi lokal di Kampar Riau saat menyambut bulan Ramadan, red). Istilah Balimau itu sediri adalah, membersihkan diri dengan menggunakan bunga rampai, biasanya tradisini ini dilakukan satu hari sebelum masuk bulan puasa.
Â
Dua minggu sebelum masuk bulan Ramadan, sejumlah penjual bunga rampai dadakan bermunculan. Di Kota Pekanbaru sendiri, saat akan masuk ke wilayah pemakaman umum, pemandangan orang-orang yang menjajakan bunga rampai sudah terlihat.
Nium, warga di Jalan Rajawali, sudah menjual bunga rampai semenjak dia masih gadis, dan sekarang Nium sudah berusia 40 tahun. Sampai sekarang Nium masih menjajarkan bunga rampai yang dia olah sendiri dari tanaman miliknya, kadang dia juga meminta bunga dari tetangga.
Â
Uang yang diperoleh Nium dari hasil menjual bunga rampai, cukup menjanjikan. Cukup untuk tambahan kebtuhannya sehari-hari, itupun jika dia lagi mujur bunga rampainya habis laku terjual.
Satu bungkus bunga rampai saja di hargai Rp 5.000, sampai Rp 10.000. Dari tangannya, biasanya laku terjual sampai 10 bungkus, atau Rp 50.000/hari.
Â
“Ada juga harag Rp 10.000/bungkus. Insya allah dapat uang bersih dalam satu hari Rp 50 ribu. Itu sudah mencukupi untuk membantu membeli kebutuhan sehari-hari,” ujar Nium kepada
bertuahpos.com. Selasa (23/5/2017).
Â
Pada hari biasa, terkadang ada yang memesan langsung kerumahnya, untuk dipakai pada ritual mandi dan acara-acara tertentu. (bpc11).