BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Idulfitri yang dihiasi dengan kegiatan mudik secara massal dan aktivitas lainnya dipastikan mendorong pergerakan ekonomi ke daerah karena meningkatnya pengeluaran masyarakat terutama dari sisi konsumsi dan transportasi.
Lana Sulistyaningsih, Ekonom PT Samuel Sekuritas, mengatakan setelah lonjakan inflasi Juli akibat kenaikan harga pangan, pemerintah seharusnya berterima kasih terhadap Lebaran yang mendorong daya beli masyarakat tetap tinggi.
Hajatan tahunan tersebut, katanya, merupakan puncak dari pengeluaran tertinggi masyarakat terutama dari sisi konsumsi dan sisi transportasi.
Ini menjadi berkah bagi perekonomian nasional. Pemerintah beruntung karena melonjaknya inflasi akibat minimnya pasokan pangan terjadi pada saat euforia belanja, sehingga tidak begitu terasa oleh masyarakat,†tuturnya, Minggu (4/8/2013).
Daya beli masyarakat terdongkrak dari penerimaan tunjangan hari raya dan gaji bulanan secara bersamaan.
Dengan dana tambahan dan semangat keagamaan untuk berbagi kepada sesama, maka intensitas perpindahan uang dari kota ke daerah akan meningkat signifikan.
Lana menyebutkan perpindahan uang dari perkotaan ke daerah akan sangat besar seiring dana yang dibawa oleh para pemudik ke daerah asalnya.
Jika diasumsikan ada 22 juta rumah tangga mudik dan masing-masing membawa uang kas Rp5 juta, maka total nilai uang yang dibawa ke daerah sekitar Rp110 triliun.
“Nilai tersebut, belum memasukkan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang menciptakan multiplier effect,” ujarnya.
(bisnis.com)