BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hasil uji laboratorium makanan takjil yang diteliti oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru, menemukan tiga makanan yang mengandung zat boraks. Temuan tersebut dilakukan saat tinjauan takjil di jalan Ronggo Warsito.
Berdasarkan keterangan Kabid Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Pekanbaru, Edi Fahmi mengatakan pihak yang kedapatan menjual makanan yang mengandung boraks, hanya bisa diberikan pembinaan saja.
“Cukup kita beri pembinaan, kalau sanksi susah kita berikan, karena kebanyakan masyarakat kecil yang notabene kurang memahami zat-zat berbahaya dan dampaknya,” katanya kepada bertuahpos.com, Kamis (9/6/2016).
Biasanya, makanan yang tercampur dengan bahan-bahan zat yang terlarang untuk digunakan ke makanan, akan nampak jika dilihat dari kasar mata. Bahkan, dari penampilannya sendiri kelihatan lebih cerah makanan yang
tanpa bahan berbahaya.
“Kebanyakan itu dimakanan, tapi tidak sedikit juga yang ada diminuman. Padahal zat-zat tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi tubuh dalam jumlah banyak,” sambungnya.
Selama ini Disperindag telah melakukan penindakan berupa pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya (SIUP BB), jika ada tempat jual bahan-bahan kimia dan obat-obatan yang menjual bebas kepada masyarakat.
“Kita sudah ada temukan dulu yang seperti itu, sekarang ini yang banyak digunakan untuk campuran makanan oleh pedagang nakal adalah kimia praktis,” jelas Edi
Ia hanya berharap kepada pedagang agar tidak tertarik menggunakan zat pewarna untuk mencampurkan kedalam makanan. “Jangan tertarik dengan makanan yang kita duga ditambah pewarna makanan. Maka itu juga, perlu
mencantumkan lebel, komposisi maupun perizinan dari dinas terkait,” tutupnya.
Beritakan sebelumnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru, turut serta melakukan pengawasan terhadap jajanan atau takjil untuk umat Muslim yang berbuka puasa.
Dari tiga lokasi yang dilakukan sidak takjil bersama Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau tersebut, pihaknya menemukan tiga sample makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Dilokasi pertama yakni Bazar Takjil di depan rumah dinas wali kota, BBPOM mengambil delapan contoh sampling untuk dilakukan pengujian. Hasil dari sample tersebut, kata Indra, negatif. Kemudian pasar Muhammadiyah dijalan Ahmad Dahlan, dari 18 sampel dan kemudian diuji negatif juga sama, yakni hasilnya negatif.
Dilokasi ketiga yakni di Ronggo Warsito, BBPOM juga melakukan uji sampling sebanyak 26 sampel diduga mengandung bahan yang peruntukannya bukan untuk makanan. Dari 26 sampel yang uji, 3 sampel ternyata mengandung boraks.
Penulis: Iqbal