BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU - Lemahnya daya beli masyarakat terhadap harga ayam potong, diduga masyarakat banyak beralih ke komoditi lain. Sejumlah pedagang ayam potong di pasar memperkirakan hitung-hitungan masyarakat belanja dipasar lebih mengutamakan komoditi penting.
“Mau tidak mau harus seperti itu. Kadang kalau ada yang lebih penting dan lebih murah, saya biasanya lebih mengutamakan kebutuhan rumah tangga dulu,” kata Radiyah, salah sorang ibu rumah tangga kepada bertuahpos.com, Senin (26/09 /2016).
Kaum ibu memilih untuk mengatur strategi ulang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Dia mencontohkan jika bawa uang Rp50 ribu ke pasar, para ibu rumah tangga lebih memperhitungkan untuk membeli komoditi yang sifatnya lebih tahan lama.
Misalnya cabe yang menjadi kebutuhan pokok, tempe, tahu, ikan teri dan telur lebih menjadi komoditi andalan. Jenis komoditi ini sifatnya lebih tahan lama, dan banyak. Sementara jika membeli ayam hanya cukup untuk makan sehari.
“Kalau tidak seperti itu, susah. Makan ayam juga tidak bisa dipaksakan. Kalau kami paling seminggu hanya dua kali,” katanya.
Ade, salah seorang pedagang ayam potong di pasar itu. Dalam sehari juga jadwal pelanggan datang jemput ayam, dia menyediakan sebanyak empat kotak ayam. Dan dihari biasanya dia menyediakan dua kotak ayam potong.
“Tapi sekarang jual satu kotak saja tidak habis. Pembeli tidak seperti dulu. Sekarang untuk menghabiskan satu kotak ayam sangat susah sekali,” ujarnya.
Penulis : Melba