BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menjelang habis semester I-2016, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau masih sedikit dari target yang harusnya bisa dicapai. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M Yafis mengatakan, hingga saat ini realisasi APBD Riau baru 20,23%. Harusnya saat ini realisasi sudah mencapai target 50% dari total APBD Riau Rp 10,7 triliun lebih.
“Realisasi itu terhitung per 17 Juni 2016 kemarin. Kalau realisasi fisik belum bisa saya laporkan. Karena bisa saja tidak sesuai dengan waktu yang kita tentukan,” katanya. Relasisasi APBD 20,23% itu hanya untuk serapan APBD keuangan saja.
Dia menambahkan hingga saat ini Pemprov Riau hanya bisa menggesa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bekerja lamban, untuk segera melakukan realisasi anggaran di Satker masing-masing. Langkah itu untuk menutupi ketidakcapaian trget APBD Riau tahun ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, realisasi APBD Riau pada triwuilan I-2016 juga tidak mencapai target. Asisten II Setdaprov Riau Bidang Ekonomi dan Pembangunan mengatakan dari 15 persen target realisasi APBD Riau di triwulan I awal tahun ini, Pemerintah Provinsi Riau hanya mampu melakukan realisasi anggaran sebesar Rp 5,74 persen. Dengan realisasi keuangan sebesar 4,48 persen. “Sisanya realisasi fisik,” katanya, Rabu (06/04/2016).
Dia mengakui bahwa sebesar 10 persen dari target 15 persen realisasi APBD Riau di awal tahun ini tidak tercapai. Langkah selanjutnya Pemerintah Provinsi Riau akan memasukkan realisasi itu dalam terget serapan anggaran ditriwulan ke II.
“Kami akan melakukan justifikasi kembali dengan memasukkan kekurangan realisasi itu untuk dikebut pada triwulan selanjutnya,” tambah Masperi.
Dalam hitung-hitungan yang sudah disusun sebelumnya, melihat realisasi APBD Riau yang masih sedikit tentunya setiap bulan Pemerintah Provinsi Riau harus melakukan realisasi sebesar 8,5 persen untuk setiap bulannya. Untuk capaian target utuh APBD Riau selama setahun.
Upaya yang mesti dilakukan untuk mengejar kekurangan realisasi ini yakni dengan cara melakukan realisasi pelelangan, yang saat ini masih dalam proses. “Memang rendah. Nanti kalau sudah lelang semua target ini akan tercapai,” sambung Masperi.
Dibanding tahun sebelumnya, pada periode sama, dia menegaskan bahwa realisasi APBD triwulan I tahun ini jauh berbeda. Ditahun 2015 lalu pada bulan April saja, Pemerintah Provinsi Riau masih sibuk melakukan seleksi Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Itu. “Kami dilantik tanggal 27 April tahun lalu. Tahun lalu ditriwulan pertama belum ada apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, Masperi menyebutkan bahwa untuk nilai lelang kontrak saat ini sudah mencapai Rp 3,5 triliun. Sisanya tinggal Rp 2 triliun lagi yang belum bisa dijalankan. Sebeb sisa lelang itubelum masuk dalam RUP, karena terkendala packeting.
Masalah lainnya, selama ini hampir semua Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Provnsi Riau tidak memasukan anggaran perjalanan dinas dalam peket pelelangan. “Misalnya satu paket pengadaan, ada dilakukan perjalanan dinasnya, seyogyanya masuk. Cuma pos belanjanya sajayang beda,” kata Masperi.
Penulis: Melba